Tim Penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengevakuasi wanita bernama Dahlia (50) untuk dibawa ke rumah sakit karena mengalami stroke. Upaya evakuasi berlangsung dramatis selama sejam setelah petugas menggendong Dahlia yang terjebak di lantai 2 rumahnya.
Komandan Tim Rescue Damkarmat Posko Pengayoman, Hidayat mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Deppasawi Dalam, Selasa (1/4). Dahlia disebut masih sempat beraktivitas pada malam harinya sebelum dilaporkan sakit.
"Jadi ibu ini memang ada riwayat stroke, tapi cuma sebelah kiri, malamnya masih sempat beraktivitas pada malamnya di lantai 2 rumahnya," kata Hidayat kepada detikSulsel, Senin (7/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keesokan paginya, Dahlia tidak dapat menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Salah seorang tetangga lalu menghubungi Damkar untuk meminta bantuan evakuasi ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
"Tetangganya yang dekat sama dia menelepon ke pemadam minta tolong dibantu evakuasi ke rumah sakit stroke di RS Dadi. Jadi kita datang bersama ambulans dari Dinas Kesehatan," jelasnya.
Hidayat mengungkapkan proses evakuasi dilakukan oleh sepuluh personel tim rescue. Kondisi rumah yang sempit dan bertingkat menyulitkan evakuasi dengan tandu.
"Kita evakuasi turun dari lantai 2 sampai ke ambulans, dari ambulans diturunkan lagi saat sampai di rumah sakit. Setelah itu baru kita pulang," katanya.
"Posisi rumahnya sempit, ibu ini berada di lantai 2, akses turun sempit karena rumahnya kecil terus tetangganya tidak ada yang bisa gendong. Jadi proses evakuasinya kita cuma gendong turun karena lumayan ibunya berat," tambah Hidayat.
Evakuasi berlangsung sekitar satu jam, mulai dari lantai dua rumah hingga ke dalam ambulans milik Dinas Kesehatan, dan dilanjutkan hingga ke ruang perawatan di rumah sakit. Menurut Hidayat, kejadian serupa cukup sering terjadi di Makassar.
"(Proses evakuasi) sekitar 1 jam. Cuma satu orang yang gendong, yang lain itu menahan supaya kalau beratnya berlebihan yang lain menopang," ucap Hidayat.
"Jadi memang rata-rata atau sebagian besar warga kota Makassar kalau ada hal yang mengancam jiwa mereka atau sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa tidak bisa membantu, biasa telepon pemadam," pungkasnya.
(sar/hsr)