Oknum anggota DPRD Makassar berinisial AM yang diduga menipu hingga menyetubuhi guru berinisial IMS melapor ke Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). AM melaporkan sejumlah media ke polisi atas dugaan fitnah atau pencemaran nama baik.
"Telah menempuh upaya hukum Polrestabes Makassar guna melaporkan terkait pemberitaan yang menyudutkan bapak AM," kata kuasa hukum AM, Fadly kepada wartawan, Sabtu (15/3/2025).
Pihaknya melapor ke Polrestabes Makassar pada Sabtu (15/3) malam. Pihak AM melaporkan dua akun media sosial yang diduga melakukan pencemaran nama baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada bukti screenshot pemberitaan yang menyudutkan bapak AM, beberapa screenshot chat-nya," tuturnya.
Fadly tidak menjelaskan sehingga pihaknya belum melaporkan langsung IMS terkait kasus ini. Namun dia mengaku ada dugaan pemerasan di balik kasus yang menerpa kliennya.
"Kami menemukan ada beberapa peristiwa hukum yang dugaannya itu adalah dugaan pemerasan, tapi itu akan kami juga lakukan upaya hukum selanjutnya," ucapnya.
"Tapi untuk saat ini kita masih upaya hukum terkait dengan pencemaran nama baik. Kami tadi diterima oleh penyidik tapi atas atensi Kapolres," sambung Fadly.
Sebelumnya diberitakan, guru IMS mengaku disetubuhi AM di sebuah hotel di Makassar. Dia juga mengaku ditipu hingga uang Rp 50 juta yang diberikan ke AM tidak kunjung dikembalikan.
"Iya saya pernah nginap di hotel. Hanya satu malam saja. Iya (saat itu berhubungan badan)," ungkap IMS kepada detikSulsel.
Selama ini, lanjut IMS, dirinya memilih diam karena mendapatkan ancaman dari AM. Dia mengaku diancam akan dimutasi ke daerah pelosok jika berani berbicara mengenai hubungan mereka.
"Selama ini saya diam karena saya diancam sama Pak AM. Dia bilang ke saya bahwa kapan saya berbicara, dia akan mutasi saya ke pulau," katanya.
Sementara itu, DPD II Golkar Makassar kini mengusut dugaan kadernya yang anggota DPRD Makassar inisial AM terkait perkara itu. Golkar akan meminta klarifikasi AM soal dugaan yang menyeret namanya itu.
"Tentunya kami juga akan mengkonfirmasi si AM ini apakah betul di pemberitaan AM melakukan hal seperti itu atau seperti apa, yang dimaksud di pemberitaan itu betul AM atau bukan. Kita baru mau klarifikasi juga," kata Sekretaris Golkar Makassar Andi Suharmika.
(sar/ata)