5 Jam Demo Ojol di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Arah Perintis Masih Ditutup

5 Jam Demo Ojol di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Arah Perintis Masih Ditutup

Muh Zunkarnaim - detikSulsel
Rabu, 12 Mar 2025 16:44 WIB
Massa demo driver ojol di Makassar masih menutup jalan di depan Kantor Gubernur Sulsel.
Massa demo driver ojol di Makassar masih menutup jalan di depan Kantor Gubernur Sulsel. Foto: (Muh Zunkarnaim/detikSulsel)
Makassar -

Massa demo driver ojek online (ojol) masih bertahan di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga sore ini. Akses Jalan Urip Sumoharjo menuju Jalan Perintis Kemerdekaan masih ditutup.

Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (12/3/2025) sekitar pukul 17.30 Wita, massa yang tergabung dalam Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak) Makassar kini masih menutup satu ruas jalan. Akses jalan menuju flyover sudah dibuka meski arus lalu lintas masih tersendat.

Sejumlah driver terlihat masih bertahan di lokasi dengan duduk di sekitar area aksi. Beberapa di antaranya juga terus menyampaikan orasi secara bergantian di atas mobil pikap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa masih menutup jalan dengan cara memarkir kendaraan mobilnya di tengah jalan. Tampak juga petugas kepolisian berada di lokasi untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalan yang telah dibuka.

"Kemacetan masih terjadi, kami lakukan contraflow di satu ruas jalan yang sudah dibuka pendemo," ujar petugas Lantas Polsek Panakkukang Aiptu Mansyur kepada detiksulsel di lokasi.

ADVERTISEMENT

Diketahui, massa mulai mendatangi kantor Gubernur Sulsel, pada Rabu (12/3) sekitar pukul 11.53 Wita. Massa yang berunjuk rasa langsung menutup Jalan Urip Sumoharjo hingga arus lalu lintas lumpuh.

Massa driver ojol mendesak Pemprov Sulsel turun tangan terkait tarif dasar angkutan online. Para driver menyebut pihak aplikator masih belum menggunakan tarif dasar sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulsel.

"Jadi di dalam SK itu ada skenario tarif yang sudah dilampirkan dan bahkan sudah ditandatangani juga," ujar Perwakilan Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak) Herman kepada wartawan di lokasi demonstrasi, Rabu (12/3).

Herman menyebutkan tarif dasar yang diatur dalam SK tersebut menetapkan batas atas Rp 7.500 dan batas bawah Rp 5.500. Namun implementasinya di lapangan dinilai belum berjalan optimal.

"Untuk tarif dasar batasannya itu ada Rp 7.500 kita bulat kan, kemudian batas bawahnya Rp 5.500. Jadi sesederhana itu yang kami minta," sebutnya.

"Jadi implementasi dari Rp 7.500 itu kemudian untuk dua kilometernya dan kilometer selanjutnya, di tiga kilometer selanjutnya sampai seterusnya itu 5.500 jadi seperti itu, sangat sederhana," tambahnya.




(asm/sar)

Hide Ads