Penumpang mudik Lebaran Idul Fitri 2025 di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diprediksi akan meningkat dari tahun sebelumnya. Total penumpang diperkirakan tembus 117.683 orang.
Division Head Pelayanan Operasi Pelindo Regional 4 Yusida M Palesang mengatakan Pelabuhan Soekarno Hatta menjadi salah satu pelabuhan yang paling sibuk selama musim mudik nanti. Diprediksi terjadi kenaikan penumpang yang mencapai 3.428 orang, dari 114.255 penumpang pada tahun sebelumnya.
"(Arus penumpang naik dan turun di Pelabuhan Makassar) Diprediksi tahun ini akan meningkat jadi 117.683 orang," ujar Yusida kepada wartawan, Senin (10/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Pelabuhan Makassar, Yusida mengatakan sejumlah pelabuhan lain di bawah Pelindo Regional 4 juga diprediksi mengalami peningkatan. Seperti di Pelabuhan Balikpapan, Ambon, Parepare, dan Ternate.
"Pelabuhan Balikpapan dari 93.668 orang menjadi 96.478 orang, Pelabuhan Ambon dari 90.194 orang jadi 92.900 orang, Pelabuhan Parepare dari 82.328 orang menjadi 84.798 orang, dan Pelabuhan Ternate juga meningkat dari 62.909 orang diprediksi akan menjadi 64.796 orang," paparnya.
Yusida menyebutkan arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini diperkirakan mulai H-15. Menurutnya, tren peningkatan yang akan terjadi menunjukkan bahwa moda transportasi laut tetap menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah timur Indonesia.
"Untuk arus kapal yang diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 5% lanjut Yusida, yakni Pelabuhan Manado dari 153 menjadi 161 kapal, kemudian Pelabuhan Ternate dari 143 jadi 150 kapal, lalu Pelabuhan Ambon dari 105 menjadi 110 kapal, Pelabuhan Kendari dari 91 jadi 96 kapal, dan Pelabuhan Makassar dari 87 menjadi 91 kapal," jelasnya.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis mengatakan menambahkan, secara keseluruhan arus penumpang di seluruh pelabuhan yang ditangani Pelindo Regional 4 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pihaknya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dengan melakukan peningkatan fasilitas pelabuhan terutama di ruang tunggu penumpang serta fasilitas pendukung lainnya.
"Selain itu juga optimalisasi operasional dengan meningkatkan jumlah personel di lapangan untuk mempercepat proses embarkasi dan debarkasi. Koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan, seperti KSOP, operator kapal, dan aparat keamanan untuk memastikan kelancaran arus penumpang dan kapal," ucap Azis.
Pihaknya juga melakukan penguatan sistem keselamatan dan keamanan dengan melakukan inspeksi rutin terhadap fasilitas dan kesiapan operasional kapal. "Serta penggunaan sistem digitalisasi untuk mempermudah akses informasi bagi penumpang mengenai jadwal kapal dan layanan di pelabuhan," terangnya.
(asm/sar)