Kronologi Pemain Bintang Galaxy Vs Maspul Enrekang Adu Jotos di Liga Ramadhan

Makassar

Kronologi Pemain Bintang Galaxy Vs Maspul Enrekang Adu Jotos di Liga Ramadhan

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 10 Mar 2025 11:00 WIB
Turnamen sepakbola Liga MULIA Ramadhan 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai kericuhan. Pemain saling pukul di penghujung laga babak kedua.
Foto: Turnamen sepakbola Liga MULIA Ramadhan 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai kericuhan. (dok. istimewa)
Makassar -

Laga antara Bintang Galaxy melawan Maspul Enrekang dalam babak kualifikasi Liga MULIA Ramadhan 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir ricuh. Pemain dari kedua tim baku hantam setelah pertandingan.

Ketua Panitia Liga MULIA Ramadhan 2025 Amirul Yamin Ramadhansyah menjelaskan, kericuhan itu terjadi di Lapangan Hasanuddin Makassar, Minggu (9/3). Pertandingan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Bintang Galaxy.

"Yah namanya tensi semakin tinggi karena kalah jauh kan, 3-0, jadi pas selesai, peluit tanda berakhir, terjadi mi insiden baku senggol," ujar Amirul kepada detikSulsel, Senin (10/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amirul menjelaskan, sebelum wasit meniup peluit panjang, Bintang Galaxy mendapat kesempatan melempar bola. Pemain bernomor punggung 57 dari Maspul Enrekang, Rahul hendak merebut bola yang mengarah ke pemain Bintang Galaxy bernomor punggung 10, Askarul Haq.

"Kalau kita lihat videonya, usai ada lemparan bola, nomor punggung 57 mau membuang bola ke lapangan lawan cuma tertahan kakinya sama nomor 10 yang menghalau," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya kena antar kaki, dari situ ada gerakan 57 kayak kesakitan terus teriak direspons, sama nomor 10 dengan pemukulan," sambung Amirul.

Pemain dari kedua tim sempat ingin melerai kedua pemain. Namun situasi semakin memanas hingga para pemain lain dari kedua tim justru terlibat bentrok.

"Akhirnya, ada temannya mau melerai dikira mau menyerang, baku anu mi (hantam) sama tim, antar pemain," katanya.

Para pemain sempat saling kejar di dalam lapangan. Amirul mengatakan kericuhan berlangsung sekitar semenit hingga konflik berhasil diredam.

"Kita menunggu di situ takutnya berkelanjutan. Tapi setelah semua kembali ke bench pemain, baku peluk, baku ketawa ji kembali," jelas Amirul.

Amirul menegaskan panitia tetap akan menjatuhkan sanksi kepada pemain yang terlibat aksi pemukulan. Sementara kedua tim diberi peringatan keras.

"Tapi tetap dikasih sanksi karena akan jadi preseden buruk. Terakhir terjadi kejadian pemukulan waktu 2017 saat laga final, terjadi pemukulan ke pelatih. Sudah lama tidak ada kejadian begini," imbuhnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads