Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemantauan hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Hasil pemantauan selama 18 menit, hilal tidak terlihat di Makassar.
Pemantauan hilal 1 Ramadan oleh Kemenag Sulsel digelar di parkiran lantai 4 salah satu apartemen di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Jumat (28/2/2025). Proses pemantauan dimulai sejak pukul 18.21 Wita hingga 18.40 Wita.
"Sampai 18.40 Wita, dari pengamatan BMKG, (hilal) itu tidak terlihat. Ada 18 menit waktu yang dikelola oleh BMKG dan juga tidak terlihat bulannya," kata Kepala Kemenag Sulsel Ali Yafid kepada wartawan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali Yafid menyebut cuaca di Makassar cukup bagus untuk pemantauan atau tidak terhalang awan. Namun hilal tetap tidak dapat diamati.
"Cuaca sih bagus cuma memang tidak terlihat bulannya. Jadi saya ulangi, dari laporan BMKG sejak 18.21 sampai 18.40 diamati sekitar 18 menit itu memang tidak kelihatan bulan," jelasnya.
Hasil pemantauan rukyatul hilal itu selanjutnya akan dilaporkan ke Kemenag. Penetapan awal Ramadhan 2025 kini menunggu sidang isbat yang akan digelar malam ini.
"Makanya masih tetap ketinggian hilal 3,02 derajat sampai hari ini dan kita memastikan, informasi ini yang akan kita akan sampaikan ke kementerian agama RI untuk dijadikan dasar untuk sidang," sebutnya.
"Kita tidak bisa memastikan, kita menunggu keputusan pemerintah melalui Kemenag nanti sebentar malam sidang isbat dilaksanakan oleh pemerintah," katanya.
(asm/hsr)