Kronologi Guru Ngaji di Makassar Ketahuan Kerap Lecehkan Santri di Masjid

Kronologi Guru Ngaji di Makassar Ketahuan Kerap Lecehkan Santri di Masjid

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 28 Feb 2025 11:30 WIB
Ilustrasi pelecehan
Ilustrasi. Foto: (Getty Images/Favor_of_God)
Makassar -

Oknum guru mengaji pria berinisial IH di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga kerap melakukan aksi sodomi terhadap santrinya di masjid. Orang tua korban yang mengetahui anaknya dilecehkan langsung melaporkan pelaku ke polisi.

Orang tua korban, SU mengatakan kasus ini terungkap setelah menerima informasi dari warga soal gelagat mencurigakan pelaku. Hal itu bermula dari anaknya yang meminta izin hendak pergi bermain futsal pada Minggu (26/2).

"Anak saya minta izin untuk bermain futsal dengan alasan kegiatan sekolah, ternyata di cek di waktu pagi itu setengah 7 kok anak ini tidak ada kegiatan sekolah. Ditelepon guru dan temannya tidak ada kegiatan tersebut," ujar SU kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SU kemudian mendatangi lokasi anaknya hendak bermain futsal, namun korban tidak ada. Seorang warga kemudian memberi tahu jika anaknya sedang bersama IH sehingga dirinya langsung menghubunginya.

"Saya telepon (pelaku) minta tolong, untuk datang temui istri saya. Karena dia (pelaku) pengakuannya di car free day," tutur SU.

ADVERTISEMENT

Tak lama kemudian, pelaku datang ke lapangan futsal di kawasan Kecamatan Manggala bersama anaknya dan empat orang rekannya. Belakangan pelaku mengajak mereka untuk pergi, namun dilarang oleh pemilik lapangan yang mengenal IH.

"Meradang penjaga lapangan futsal, jadi dua orang tinggal dan tiga orang ikut. Istri saya penasaran dan bertanya (ke penjaga lapangan) dijawab jangan kasih bergaul anakmu dengan itu," sebutnya.

SU lalu membawa pulang anaknya dan menginterogasinya karena curiga dengan perkataan penjaga futsal. Hingga akhirnya, anaknya mengakui kerap disodomi oleh pelaku sejak 2024.

"Saya dan istri wawancarai dia ternyata anak ini dia mengakui bahwa suka diraba (oleh pelaku IH), suka dipegang-pegang, terus tangannya masuk alat vital dan zakarnya masuk ke anus. Dia mengaku pernah dan dilakukan berulang kali sejak tahun 2024," ungkap SU.

SU menyebut pelaku merupakan guru mengaji anaknya di salah satu masjid. Berdasarkan pengakuan korban, pelaku kerap melancarkan aksinya dengan modus memberikan uang hingga meminjamkan HP kepada korban untuk bermain game.

"Ini sering dilakukan di masjid (dilakukan kekerasan seksual). Pernah dia janjikan biasa kasihkan uang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, juga pernah dikasih HP-nya untuk main game," beber SU.

Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana mengatakan pelaku IH telah diamankan ke Polrestabes Makassar. Pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah diterima laporannya tanggal 17 (Februari) dan sudah ditangani dan pelakunya sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Jumat (28/2).

Arya mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus pelecehan seksual ini. Dia menyebut korban kini sedang dalam pendampingan untuk mengembalikan kondisi mentalnya.

"Korbannya juga sudah divisum dan ini pendampingan juga sudah dilakukan," terang Arya.




(asm/ata)

Hide Ads