Warga mengaku kewalahan membersihkan seluruh sampah kayu yang sudah sepekan memenuhi sepanjang bibir pantai di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Warga mengatakan proses pembersihan hanya dilakukan secara manual.
"(Selama ini) Di situ kita galikan lubang, kita kasih turun. Kalau sekarang tidak bisa ki, hancur ki, terlalu banyak memang," kata ketua RT 04 di Tanjung Bayang, Jumalang saat dikonfirmasi detikSulsel, Minggu (23/2/2025).
Jumalang mengatakan warga butuh solusi dari pemerintah untuk membersihkan sampah kayu dengan jumlah banyak ini. Sebab, jika hanya dilakukan manual oleh warga, maka butuh waktu yang cukup panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada anu ini dari pemerintah. Kita ini kan RT/RW sama masyarakat sudah berupaya untuk membersihkan itu, cuma manual. Ya terbatas kita punya kemampuan begitu," ucap Jumalang.
Dia menuturkan, selama ini sampah-sampah kayu itu hanya dibersihkan sesuai kemampuan warga. Selanjutnya sampah kayu itu ditimbun menggunakan pasir di sepanjang bibir pantai.
"Kita timbun ji sampah-sampah itu kayu yang kecil itu. Itu kan hancur ji. Kecuali (sampah) organik kita ambil," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, bibir pantai di Makassar sudah sepekan terakhir dipenuhi tumpukan sampah kayu yang menjalar hingga sepanjang 3 kilometer (Km). Warga setempat hingga kini masih berupaya membersihkan tumpukan sampah tersebut.
"Sepanjang pantai, mulai Layar Putih sampai Pantai Biru. Kalau dari Layar Putih itu sekitar kurang lebih 3 Km. Paling parah Tanjung Bayang," kata Jumarlang.
Jumarlang mengatakan sampah-sampah tersebut sudah mulai memenuhi bibir pantai sejak Sabtu (15/2). Selama Februari ini, kata dia, tumpukan sampah di bibir pantai sudah dua kali terjadi.
"Selama bulan Februari dua kali mi ini datang sampah itu. Yang pertama eceng gondok, kedua ini sampah tali-tali itu sama pohon pisang apa, pohon-pohon tumbang," ujarnya.
(asm/ata)