Ketua Komunitas Sepakbola Hertasning, Rahman mengatakan barang pasar malam tersebut sudah mulai masuk pada Sabtu (21/2) sekitar pukul 02.00 Wita. Warga yang melihat aktivitas pembongkaran barang pasar malam di lokasi kemudian melaporkan hal tersebut kepadanya.
"Nanti paginya itu dia (warga) mau pakai untuk latihan (bola) toh dia bilang (ke saya), 'kenapa ada barang yang masuk di dalam (lapangan)?', saya bilang barang apa? Saya keluar mi toh jam 06.00 Wita, ternyata ada barangnya (wahana untuk pasar malam) semua," kata Rahman yang juga Ketua RW setempat kepada detikSulsel, Minggu (23/2/2025).
Rahman mengaku tidak pernah menerima penyampaian bahwa Lapangan Hertasning akan dipakai untuk pasar malam. Sehingga, dia mencoba mengkonfirmasi perihal tersebut kepada lurah setempat.
"Jadi tidak ada memang izin. Lurah saja tidak mengizinkan, ini ada bukti chatnya saya dengan lurah. Baru ini (pihak pasar malam) itu pun langsung (lakukan pembongkaran barang di lapangan), saya bilang siapa yang kasih ki izin pak? kalau memang lurah saya hubungi lurah, saya tanya lurah tidak ada memang izinnya," ucapnya.
Dia menilai kehadiran pasar malam di Lapangan Hertasning juga berpotensi merusak lapangan. Menurutnya, pihak pasar malam juga dikhawatirkan menggali lubang di tengah lapangan untuk membangun wahananya.
"Yang pertama memang merusak lapangan juga, karena setengah mati kasihan pengelola memotong rumput. Yang kedua itu kan pasar malam, kuliner dia juga mau kasih masuk, jadi rusak memang pasti dia gali (tanah lapangan), barangnya berat semua," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Bonto Makkio, Marwan membenarkan adanya informasi pasar malam akan masuk di Lapangan Hertasning. Namun dia memastikan belum pernah ada izin yang dikeluarkan oleh pihak kelurahan.
"Saya tidak pernah memberi izin terkait pasar malam yang ada di lapangan (Hertasning)," kata Marwan saat dikonfirmasi terpisah.
(asm/ata)