Alasan Polisi Setop Penyelidikan Sekuriti Jaga Malam di Makassar Tewas di Pos

Alasan Polisi Setop Penyelidikan Sekuriti Jaga Malam di Makassar Tewas di Pos

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 30 Jan 2025 09:00 WIB
Seorang sekuriti di Makassar ditemukan tewas usai jaga malam. Sahrul Alim/detikSulsel
Foto: Seorang sekuriti di Makassar ditemukan tewas usai jaga malam. Sahrul Alim/detikSulsel
Makassar -

Polisi menghentikan penyelidikan kasus sekuriti berinisial AR (29) tewas di Posnya saat jaga malam di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu membuat teka-teki penyebab kematian AR tidak terungkap.

Sekuriti AR tepatnya ditemukan tewas di pos jaga gudang PT Prima Indo Papua, Jalan Kima, Kecamatan Biringkanaya, Senin (27/1) sekitar pukul 07.30 Wita. Peristiwa bermula saat dua pekerja lainnya, JU dan MA akan masuk kantor.

"Yang lihat pertama pegawai di sini," kata rekan AR, Muhammad Ali kepada detikSulsel, Senin (27/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian korban kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Petugas pun datang mengevakuasi mayat AR ke RS Bhayangkara Makassar usai olah TKP di lokasi kejadian.

"Dia memang yang jaga tadi malam. Kalau sakit tidak pernah mengeluh selama ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Korban Sempat Tenggak Miras Oplosan

Polisi yang menyelidiki kasus tersebut menyebut korban sempat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Korban tepatnya menenggak miras satu hari sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Sehari sebelumnya sebelum ditemukan meninggal diduga menenggak miras oplosan," kata Kasi Humas Polsek Biringkanaya Aipda Amin Bharaduta kepada detikSulsel, Senin (27/1).

Kendati demikian, miras oplosan tersebut tidak dapat disimpulkan sebagai penyebab kematian korban. Namun menurut Amin, korban diketahui menenggak miras berdasarkan keterangan salah satu rekan kantor korban.

"Pada Minggu tanggal 26 Januari 2025 sekira pukul 23.30 Wita, (saksi JU) sempat melihat dan menegur korban yang mengonsumsi alkohol murni dicampur dengan minuman," katanya.

Keluarga Tolak Autopsi

Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Suryadi menjelaskan penyebab pihaknya menghentikan penyelidikan kasus kematian AR. Alasannya, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad AR.

"Tidak ada penyelidikan karena keluarga korban menolak untuk di autopsi," ujar Iptu Suryadi kepada detikSulsel, Rabu (29/1).

Pihak keluarga, kata Suryadi, sudah menerima kematian AR. Pasalnya, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami almarhum.

"Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan jadi pihak keluarga menerima kematian almarhum sehingga langsung dikuburkan (di kampungan) di Takalar," katanya.




(hmw/hmw)

Hide Ads