Teror geng motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali menjadi momok bagi masyarakat Kota Daeng. Anggota geng motor tersebut bahkan tidak segan melepaskan busur panah kepada siapa saja yang ditemuinya.
Aksi beringas tersebut salah satunya dialami 2 karyawan kafe masing-masing pria inisial RI dan wanita inisial KI di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Kamis (5/12) sekitar pukul 23.15 Wita. Kedua korban diserang orang tidak dikenal (OTK) menggunakan busur panah sepulang dari kerja.
Kasubnit Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah mengatakan, serangan pelaku membuat korban KI terkena anak panah di leher sebelah kanan. Sementara korban RI terkena panah pada paha kiri bagian depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Korban) 2 orang, ada yang (kena panah bagian) leher ada yang paha," kata Ipda Nasrullah kepada detikSulsel, Jumat (6/12/2024).
Nasrullah menjelaskan, pembusuran terjadi saat kedua korban berboncengan motor dalam perjalanan pulang. Korban lalu berpapasan dengan konvoi atau iring-iringan motor terduga pelaku.
"Jadi di jalan sempat ki ada iring-iringan motor," ungkap Nasrullah.
Dalam perjalanan, motor korban diduga tidak sengaja menyenggol salah satu kendaraan yang membuat pelaku terjatuh. Korban pun dikejar hingga pelaku melepaskan anak panah.
"Tidak sengaja juga (korban menyerempet motor terduga pelaku). Akhirnya pelaku jatuh," ungkap Nasrullah.
Pemotor Jatuh-Tabrak Mobil Diduga gegara Dikejar Geng Motor
Seorang pengendara motor juga sempat dikejar dan diserang sekelompok geng motor di Jalan AP Pettarani Makassar hingga terjatuh lalu menabrak mobil penjual nasi kuning. Polisi kini menyelidiki pelaku yang videonya viral di media sosial ini.
"Jadi ini, kejadian di Pettarani dekat Alauddin ini kalau dilihat postingannya ada penjual nasi kuning. kalau saya lihat ini rombongan (geng motor) dari Gowa yang main," ujar Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka kepada detikSulsel, Minggu (8/12).
Hamka belum mengetahui pasti kapan insiden tersebut terjadi. Namun dia mengaku akan meminta keterangan penjual nasi kuning di sekitar lokasi pengendara motor itu terjatuh.
"Sebentar saya coba selidiki di penjual nasi kuning jam berapa kejadiannya itu," katanya.
Pihaknya juga mengaku belum mengetahui kondisi pengendara yang jadi korban karena belum menerima laporan resmi. Hamka masih akan berkoordinasi dengan Polsek Rappocini terkait kejadian itu.
"Belum ada laporan resmi yang kami terima terkait kejadian itu. Kita belum tahu apakah akan melapor atau tidak, itu di wilayah Rappocini, nanti kami koordinasi dulu dengan Kanitres Rappocini," tutur Hamka.
11 Anggota geng motor ditangkap di halaman selanjutnya.
Polisi Amankan 11 Anggota Geng Motor
Polisi kemudian menangkap 11 orang remaja dari kelompok geng motor yang sedang konvoi tengah malam di Makassar. Polisi turut mengamankan senjata tajam jenis busur panah dari geng motor tersebut.
Geng motor tersebut disergap oleh Unit Jatanras Polrestabes Makassar yang tengah melakukan patroli, Minggu (8/12) sekitar pukul 03.00 Wita. Mereka dijaring saat berada di sekitar PLTU Antang, Makassar.
"Diamankan 11 anggota geng motor yang teridentifikasi sebagai kelompok pemuda dari Kabupaten Gowa. Dari tempat kejadian perkara (TKP), setelah mengamankan, ternyata ditemukan tiga busur dan satu katapel," ujar Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka kepada detikSulsel, Minggu (8/12).
Hamka mengungkapkan, awalnya mereka bertemu dengan kelompok geng motor yang terdiri sekitar 50 kendaraan di Jalan Veteran, Makassar. Petugas kemudian melakukan pembuntutan hingga akhirnya menyergap para pemuda tersebut.
"Anggota Jatanras yang sedang melakukan patroli di Jalan Veteran menemui sekelompok pemotor dengan jumlah kurang lebih 50 sepeda motor. Melihat hal itu, anggota patroli Jatanras membuntuti kelompok tersebut," ungkap Hamka.
"Sesampainya di PLTU Antang, anggota Jatanras melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan sebelas orang," lanjutnya.
Sebelum melakukan konvoi, Hamka menyebut bahwa kelompok geng motor ini berkumpul di satu titik di wilayah sekitar Antang. Hamka menambahkan bahwa para pemuda ini diduga telah mengonsumsi minuman keras sebelum melakukan rolling dan bertindak ugal-ugalan di jalanan.
"Mereka (11 pemuda yang diamankan) bergabung, kumpul di Pannara, kemudian sekitar pukul 02.00 dini hari mereka mulai rolling. Mereka minum minuman keras sebelum berangkat," jelasnya.