Keluarga mendiang Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar mengungkap kemarahan dan kekecewaan atas penembakan yang dilakukan Kabag Ops AKP Dadang Iskandar. Keluarga menyebut AKP Ryanto gugur di tempat yang seharusnya aman baginya.
AKP Dadang menembak mati AKP Ryanto di parkiran Polres Solok Selatan, Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB. Perwakilan keluarga, Brigjen TNI Elphis Rudy pun mengungkapkan kesedihan mendalam atas insiden yang terjadi.
"Kami tidak bisa mengungkapkan rasa sedih juga marah dan kecewa. Kami semua sedih karena kehilangan harapan kami. Saya yakin juga Polri kehilangan aset yang berharga. Negara ini kehilangan aset yang berharga," ujar Elphis saat menyampaikan kalimat perpisahan di Pemakaman Siri Na Pesse, Makassar, Minggu (24/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elphis sekali lagi mengatakan keluarga marah dan kecewa atas penembakan yang dilakukan AKP Dadang kepada AKP Ryanto. Apalagi, lokasi kejadian terjadi di markas kepolisian.
"Marah karena ternyata... kalau seandainya Ananda Ryan mungkin gugur dalam melaksanakan tugas menghadapi secara langsung pelanggar hukum, mungkin marah kami tidak seperti ini," ucapnya.
"Namun, dia gugur justru di tempat yang seharusnya dia merasa aman. Seharusnya dia merasa nyaman di sana (di lingkungan Polres Solok Selatan). Dalam arti bahwa di Polres seharusnya sangat aman sehingga dia tidak waspada. Tidak waspada, sama sekali tidak. Aduh...," lirihnya.
Keluarga Singgung Penghianat Polri
Keluarga besar AKP Ryanto juga mengharapkan jajaran Polri untuk memastikan keadilan ditegakkan. Elphis dengan lantang menyebut pihak-pihak yang dianggap sebagai pengkhianat dan produk gagal yang diduga bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Jadi, kami mohon kita jangan kalah dengan penghianat. Pengkhianat Polri, penghianat bangsa, pengkhianat rakyat," ungkapnya.
"Jangan kalah sama produk gagal. Kenapa saya bilang produk gagal? Saya yakin orang ini sudah sangat biasa melakukannya. Dengan mudahnya mengeksekusi tanpa ampun seorang yang tidak waspada. Sudah sangat terbiasa. Mungkin sudah melakukan seumur hidupnya," katanya lagi.
Di sisi lain, keluarga mengaku tetap bangga terhadap integritas dan prinsip yang dipegang teguh almarhum semasa hidupnya. Elphis mengenang perjuangan AKP Ryanto dalam mengabdi dan mencapai cita-citanya sebagai seorang perwira Polri.
"Namun, kami bangga. Saya yakin, kami semua sebenarnya sangat ikhlas, ikhlas, kami pasrah. Kami diajarkan untuk mengampuni. Iya, kami sudah mengampuni," tuturnya.
(asm/asm)