Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang tewas ditembak Kabag Ops Polres AKP Dadang Iskandar tiba di rumah duka, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedatangan jenazah AKP Ryanto disambut tangis keluarga.
Pantauan detikSulsel di rumah duka, Jalan Kompleks BTN Antang Jaya, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (23/11/2024), jenazah tiba sekitar pukul 01.00 Wita. Jenazah AKP Ryanto sebelumnya diterbangkan dari Sumatera Barat dan sempat transit di Jakarta.
Jenazah AKP Ryanto tiba di rumah duka di Makassar menggunakan ambulans dengan pengawalan aparat kepolisian. Suara tangisan keluarga terdengar saat jenazah diturunkan dari ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peti jenazah AKP Ryanto yang diselimuti bendera merah putih kemudian ditandu oleh empat anggota polisi. Sejumlah pelayat ramai menyambut kedatangan jenazah yang diarahkan ke rumah tamu rumah duka.
Tangis haru kembali pecah saat jenazah AKP Ryanto diserahterimakan ke keluarga. Ibu AKP Ryanto, Christina Yun Abubakar tidak kuasa menahan tangis.
Diberitakan sebelumnya, aksi polisi tembak polisi itu terjadi di parkiran Polres Solok Selatan yang terletak di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB.
Keluarga korban pertama kali menerima informasi kematian AKP Ryanto dari keluarga dan rekan korban di kepolisian. Ibu AKP Ryanto pun syok mendengar putranya tewas dengan cara tak wajar.
"Tentunya kami sangat prihatin, kaget. Tidak disangka ini anak pergi dengan peristiwa kejadian macam itu. Anak ini, kan, melaksanakan tugas dengan baik," ujar paman korban, AKBP (Purn) Joni Mangin di rumah duka, Makassar, Jumat (22/11).
Sementara itu, Ibu AKP Ryanto, Cristina Yun Abubakar mengakui sempat berkomunikasi dengan anaknya. Dia kemudian mengenang video call terakhirnya dengan AKP Ryanto.
"Saya video call sama anak saya dua hari yang lalu. Dia sering video call. Dengan adik-kakaknya. Itu selalu dengan ponakan-ponakannya," kata Christina.
Cristina mengaku sama sekali tidak menyangka akan kabar kematian putranya. Dirinya juga tidak punya firasat apa pun anaknya akan pergi selama-lamanya.
"(Saat video call) tidak ada tanda-tandanya. Tidak ada ciri-cirinya bilang ada mau kejadian seperti itu. Tapi, itu sudah terjadi," tuturnya.
(sar/hmw)