Sejumlah oknum TNI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan usai menodongkan pistol di rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah. Insiden itu kini ditangani Denpom IV/Makassar.
Peristiwa pengancaman itu terjadi di rumah Harmansyah di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (4/9) sore. Harmansyah juga telah melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin.
Dirangkum detikSulsel, Jumat (6/9/2024), berikut fakta-fakta oknum TNI todongkan pistol-ancam Ketua Bappilu Gerindra Sulsel:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Denpom Makassar Periksa Oknum TNI
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengaku pihaknya sudah menangani insiden oknum TNI itu. Dia menyebut oknum TNI dalam video beredar sudah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk oknum anggota tersebut saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Mangapul saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Kamis (5/9).
Mangapul belum menjelaskan lebih jauh soal duduk perkara oknum TNI menodongkan pistol dan mengancam Harmansyah. Dia menyebut pihaknya masih menunggu proses penyelidikan.
"Demikian saat ini yang sedang dilakukan. Mohon bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan dari pihak Denpom IV/Makassar," ujar Mangapul.
2. Ulah Koboi Oknum TNI Dipertontonkan Depan Anak-anak
Ulah koboi oknum TNI itu terekam CCTV rumah warga. Dalam video yang diterima detikSulsel, awalnya tampak 2 pria mengenakan seragam loreng berdiri di depan sebuah rumah.
Salah satu dari keduanya memegang pistol pada tangan kanannya. Sedangkan sekitar 1 hingga 2 meter dari oknum TNI tersebut terdapat 4 orang diduga anak perempuan.
Pria berambut cepak tersebut kemudian mengarahkan pistolnya ke arah rumah. Dia melakukan aksi koboinya itu sebanyak dua kali.
Selain disaksikan anak-anak, aksi tersebut juga menjadi tontonan sejumlah warga. Beruntung oknum TNI itu tidak melepaskan tembakan.
3. Kronologi Oknum TNI Ancam Pistol
Istri Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah, Reni, mengungkap kronologi oknum TNI mengancam dengan pistol di rumahnya. Reni mengatakan saat kejadian hanya ada dua anaknya di dalam rumah.
"Saya tadi dikabari sama tetangga, 'Bu banyak tentara di depan rumah ta'. Saya bilang, tentara? Ada apa? Selama ini saya sama bapak tidak punya masalah sama orang," kata Reni dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (4/9) malam.
Reni menuturkan oknum TNI itu sempat masuk ke teras rumahnya. Selanjutnya mereka memainkan saklar lampu rumah saat anak-anaknya berada di dalam rumahnya.
"Dia masuk dan matikan saklar lampu, tetangga kasih menyala saklar lampu. Masuk di teras. Dia bawa pistol, dia kasih masuk pelurunya terus dia tunjuk-tunjuki warga pakai senjata," katanya.
"Saya mau kembali lagi malam dan subuh, saya mau bermalam di sini. Kalau saya tidak ketemu dengan Bapak Harmansyah saya mau culik istri dan anaknya," imbuhnya.
4. Istri-Anak Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Trauma
Reni mengatakan insiden pengancaman itu membuat dirinya dan anak-anaknya ketakutan. Dia mengaku mengalami trauma setelah oknum TNI mendatangi rumahnya.
"Saya trauma, ketakutan, anak-anak juga trauma, karena tentara berbondong masuk sekitar jam 16.55 Wita," kata Reni.
Simak Fakta berikutnya di halaman selanjutnya...
5. Oknum TNI Ancam Tembak Kepala Ketua Bappilu Gerindra Sulsel
Warga bernama Murni (22) menceritakan momen saat oknum TNI mengancam pistol di rumah Harmansyah. Murni mengatakan oknum TNI itu sempat mengancam menembak kepala Harmansyah.
Murni awalnya sedang di dalam rumah majikannya yang berada tepat di depan rumah Harmansyah, Perumahan Bumi Husada, Rabu (5/9) sekitar pukul 16.45 Wita sore. Dia kebetulan mau ambil power bank dan melihat sejumlah pria berpakaian TNI.
Saat keluar, Murni melihat ada tetangga lainnya yakni Herman dan meminta nomor ponsel istri Harmansyah, Reni. Saat itu para oknum TNI itu terlihat masih santai atau belum marah-marah.
Dia melihat oknum TNI tersebut marah-marah sambil memegang pistol dan disaksikan warga sekitar, termasuk anak-anak yang ada di lokasi. Oknum itu lalu mengaku ingin menembak kepala Harmansyah.
"Bukan saya dimarahi tapi orang sekitar situ. Dia bilang saya nda takut, begini, begini. Kata-katanya saya dengar waktu kasih keluar pistol, dia bilang, 'pistol ini ada pelurunya, saya mau tembak kepalanya Pak Harmansyah'," ujar Murni kepada detikSulsel, Kamis (5/9).
6. Ketua Bappilu Gerindra Sulsel 3 Jam Dimintai Keterangan Denpom
Harmansyah sudah mendatangi Denpom IV/Makassar untuk memberi keterangan terkait oknum TNI yang mengancam pistol di rumahnya. Harmansyah diperiksa selama kurang lebih 3 jam lamanya.
"Kehadiran saya di sini, saya hanya menempuh jalur hukum saja karena ada institusi yang lebih berwenang," kata Harmansyah kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan, Kamis (6/9).
Dia pun berharap Denpom Makassar menindak tegas oknum TNI yang mengancam pistol di rumahnya. Dia bersama keluarganya merasa terancam aksi koboi oknum TNI tersebut.
"Saya berharap ini bisa ditindak setegas-tegasnya, ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," ujar Harmansyah.
Harmansyah menilai aksi tersebut merupakan teror yang luar biasa. Sebab ada ancaman dari oknum TNI akan menembak kepalanya.
"Ini sudah saya anggap sebagai teror yang luar biasa, sampai melakukan pengancaman katanya akan menembak kepala saya sampai berdarah-darah. Yah inilah yang saya pikir butuhkan perlindungan dari orang-orang berwenang," ucapnya.
7. Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Tak Tahu Penyebab Oknum TNI Todong Pistol
Harmansyah turut menjawab tudingan soal dirinya sebagai pemicu awal oknum TNI Serma Andi Arifuddin bersama sejumlah anggota TNI lainnya mengancam pistol di rumahnya. Harmansyah mengaku tidak tahu permasalahan yang menyeret namanya.
"Tendensinya saya tidak paham, saya tidak kenal oknum ini. Katanya sekitar 10 orang. Kalau berbicara Hipmi, Hipmi nggak perlu pakai loreng. Hipmi pengusaha, tidak ada uniform," kata Harmansyah.
Harmansyah juga menjawab tudingan dirinya mengerahkan 100 anggota geng motor untuk mengepung anak Menteri Petanian (Mentan) Amaran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf pada Minggu (1/9) lalu. Dia mengaku tidak paham dan meminta tudingan itu dibuktikan.
"Saya nggak paham. Kalau permasalahan geng motor bolehlah dikroscek seperti apa. Saya lebih fokus melakukan pelaporan terkait yang terjadi di rumah saya yang sangat saya tidak terima sehingga di kesempatan ini, istri saya meminta perlindungan ke Pangdam dan lain sebagainya karena psikologisnya sangat mengkhawatirkan," ujarnya.
8. Pembelaan Keluarga Oknum TNI
Keluarga dari Amran Sulaiman yang juga seorang anggota TNI, Serma Andi Arifuddin Sulaiman mengklarifikasi bahwa kedatangan Serma Andi Arifuddin ke rumah Harmansyah secara baik-baik.
Perwakilan keluarga Amran Sulaiman, Andi Rasdi awalnya mengatakan ada insiden yang melibatkan Harmansyah pada Minggu (1/9) lalu. Dia menyebut anak dari Mentan Amran, Andi Amar saat itu dilempar petasan dan dikepung 100 orang anggota geng motor.
"Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya dan dilempari petasan," ujar Andi Rasdi dalam keterangannya, Kamis (5/9).
Dia menuding Harmansyah turut andil dalam kejadian itu. Pihaknya menduga Harmansyah menjadi dalang atas pelemparan petasan dan pengepungan Andi Amar.
Selain itu, Andi Rasdi menjelaskan bahwa Serma Andi Arifuddin datang sebagai keluarga untuk bertanya baik-baik. Dia juga membantah narasi beredar soal penculikan dan pengancaman.
"Tidak mungkin ada penculikan di siang bolong dan juga pengancaman. Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyah-nya tidak ada," ujarnya.
"Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon," sambungnya.