Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar seminar internasional bertema 'Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar: 4 Ethos, 4 Jusuf'. Seminar ini akan mengulas tentang etos dari 4 tokoh Bugis-Makassar bernama Jusuf, yakni Syeikh Jusuf Al Makassary , Jenderal M Jusuf, Bacharuddin Jusuf Habibie, dan H Muhammad Jusuf Kalla.
"4 Jusuf yang memiliki 4 etos yang luar biasa yang insyaallah bisa jadi pembelajaran untuk kita semua," ujar Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa saat menyampaikan sambutan di pembukaan Seminar Internasional Belajar Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar, Senin (2/9/2024).
Seminar internasional ini berlangsung di Kampus Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2024). Ada 8 pembicara dalam seminar tersebut, yaitu Muh Jusuf Kalla, Ilham Akbar Habibie, Hamid Awaluddin, Anhar Gonggong, Nurhayati Rahman, Mokoto Ito, Ebrahim Rasool, dan Douglas Laskowske.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Jamaluddin Jompa juga mengulas secara singkat tentang keempat tokoh Jusuf yang akan dibahas dalam seminar tersebut. Syekh Jusuf yang merupakan seorang ulama, menurutnya menjadi simbol dari perpaduan antara keilmuan dan keberanian.
"Dikenal sebagai Tuanta Salamaka ri Gowa Syekh Jusuf tidak hanya belajar teks-teks keagamaan tapi juga dari pengalaman hidup dan perjuangan para pendahulunya," tuturnya pria yang akrab disapa Prof Jeje ini.
Sementara Jenderal M Jusuf, lanjut Prof Jeje, merupakan salah satu figur militer yang sangat dihormati. Dalam sejarah Indonesia Jenderal M Jusuf dikenal sebagai prajurit sejati yang mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan yang kuat dan dedikasi tanpa batas terhadap negara.
"Beliau mengajarkan bahwa kekuatan militer bukan hanya terletak pada senjata tetapi pada moralitas dan etika yang tinggi serta pada keberanian untuk melindungi dan memajukan rakyat," jelasnya.
Pada tokoh ketiga, BJ Habibie, Prof Jeje mengatakan sosok tersebut merupakan wujud nyata dan dari kecerdasan dan inovasi yang ditanamkan sejak kecil dalam lingkungan Bugis-Makassar. Ia menyebut Habibie lah sosok visioner yang percaya bahwa kemajuan teknologi adalah kunci bagi kemajuan bangsa.
"Selama semasa jabatannya sebagai presiden beliau berperan penting dalam mengawal proses transisi menuju demokrasi yang lebih matang," tutur Prof Jeje.
Kemudian tokoh keempat yakni Jusuf Kalla, Prof Jeje menyebut sosok tokoh ini dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan cepat dalam mengambil keputusan, khususnya dalam situasi genting. Ia juga menyebut Jusuf Kalla menjadi sosok yang sangat dihormati, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia hingga saat ini.
"Peran beliau dalam mediasi berbagai konflik Indonesia dan global serta kontribusinya dalam bidang ekonomi dan sosial membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," terangnya.
Prof Jeje berharap seminar 'Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar' ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang. Sekaligus nilai-nilai yang dibagikan dari 4 tokoh tersebut dapat menjadi amal jariyah untuk mereka.
"Tentu seminar internasional ini mudah-mudahan bukan hanya kita saling sharing di sini, tapi insyaallah menjadi bagian dari pembelajaran kita semua kepada 4 sosok yang semoga insyaallah menjadi amal ibadah juga buat beliau untuk kelak menjadi sumber amal jariyah. Bagi kita semua mudah-mudahan kita semua bisa tularkan kepada generasi-generasi berikutnya," pungkasnya.
(alk/edr)