Polisi Selidiki Dugaan Demo Ricuh di Makassar Disusupi Massa Bayaran

Polisi Selidiki Dugaan Demo Ricuh di Makassar Disusupi Massa Bayaran

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Selasa, 27 Agu 2024 19:46 WIB
Konferensi pers Polrestabes Makassar.
Foto: Konferensi pers Polrestabes Makassar. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Makassar -

Polisi menyelidiki dugaan adanya massa bayaran saat demo ricuh peringatan darurat di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan Universitas Bosowa (Unibos), Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kepolisian kini masih melakukan pendalaman terkait dugaan itu.

"Itu masih kami lakukan pendalaman. Memang ada informasi-informasi ada pengondisian terhadap massa yang melakukan pelemparan (saat demo ricuh). Ini kami masih lakukan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Senin (27/8/2024).

Ngajib mengungkapkan ada indikasi demo ditunggangi oknum tertentu melihat situasi yang terjadi lapangan. Sebelumnya pun polisi menduga aksi disusupi kelompok Anarko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya patut duga. Ada kelompok-kelompok dari Anarko yang masuk menyusupi," katanya.

Terkait pengrusakan fasilitas kampus, khususnya di UNM, Ngajib mengatakan kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka nantinya.

ADVERTISEMENT

"Kita lakukan penyelidikan untuk menentukan siapa yang melakukan pengrusakan. (Untuk tersangka) kita lakukan pendalaman. Sampai sekarang kita masih lalukan pemeriksaan," ucapnya.

Ngajib membeberkan adapun terkait demo ricuh ini sebanyak 34 orang diamankan. Dua di antaranya yang masih berstatus mahasiswa ditetapkan tersangka dan ditahan di Polrestabes Makassar.

"Untuk kejadian (demo) 23 Agustus kita mengamankan 2 orang yang sudah kita lakukan proses hukum dan kita lakukan penahanan. Kemudian di 26 Agustus kita juga mengamankan ada 32 orang. Saat ini dalam proses dilakukan pemeriksaan," tuturnya.

Ngajib mengungkapkan 2 orang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka adalah yang terlibat pengrusakan mobil Satlantas Polrestabes Makassar. Keduanya masih berstatus mahasiswa. Sementara, kata dia, 32 orang diamankan di tiga titik demo, yakni 28 orang di UNM serta 4 lainnya di UMI dan Unibos.

"Khususnya yang di UNM itu 28 orang yang kita amankan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Kemudian ada tambahan empat orang di UMI dan Unibos," katanya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menduga aksi demo di depan kampus Unibos dan UMI Makassar yang berujung ricuh ditunggangi provokator. Polisi menduga aksi itu disusupi kelompok Anarko.

"Saat pembubaran tadi ada banyak kita dapatkan anak-anak tersebut sudah bergabung dengan anak Anarko. Inilah yang menjadikan kami melakukan tindakan tegas untuk mereka bubar," ujar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan, Senin (26/8).

Ngajib mengungkap kelompok ini punya misi agar dalam aksi unjuk rasa terjadi kericuhan. Mereka disebut hanya menyusup ke dalam massa aksi tanpa menyampaikan aspirasi.

"Ciri-cirinya tentunya mereka tidak menyampaikan aspirasi, tapi mereka punya keinginan untuk chaos, bentrok, inilah yang diharapkan mereka," katanya.




(ata/ata)

Hide Ads