Universitas Negeri Makassar (UNM) mengungkap sebanyak 19 orang ditangkap polisi saat demo berujung ricuh di kampus. Dari 19 orang yang ditangkap, 17 di antaranya mahasiswa dan 2 lainnya merupakan alumni UNM.
"Ada 19 orang, ada 2 alumni, ditangkap di dalam kampus," ujar Wakil Rektor 3 UNM Arifin Manggau kepada detikSulsel, Minggu (27/8/2024).
Arifin mengaku polisi menangkap mereka saat polisi mulai masuk memburu mahasiswa ke dalam kampus. Bahkan saat polisi masuk ke dalam kampus, mereka masih melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat saya masuk sama Pak Kapolres memang masih ada perlawanan, makanya itu yang didatangi oleh kepolisian," katanya.
Padahal saat itu, kata Arifin, massa sudah diperingatkan agar segera meninggalkan kampus. Dia bersama Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengaku sudah berusaha melakukan pendekatan persuasif melalui pengeras suara.
"Iya saya masuk juga sama Pak Kapolres dan saya mediasi untuk dikosongkan kampus pada saat itu supaya bentrok tak berlanjut. Tapi mereka tetap ngotot untuk (melempar) padahal saya sudah lakukan persuasif bersama Pak Kapolres," katanya.
Arifin juga mengungkapkan sejumlah fasilitas kampus alami kerusakan imbas demo ricuh tersebut. Massa dari luar kampus menerobos masuk dengan merobohkan pagar dan memecahkan kaca lobi Gedung Pinisi UNM, Senin (27/8) malam.
"(Melaporkan pelaku pengrusakan) Saya belum bisa pastikan itu, yang jelas tetap pasti UNM akan lakukan kajian itu," katanya.
Dilihat detikSulsel dari video beredar, sejumlah massa merobohkan pagar kampus UNM di Jalan AP Pettarani. Mereka kemudian meringsek masuk hingga ke pelataran gedung dan merusak sejumlah fasilitas kampus.
Diberitakan sebelumnya, LBH Makassar mengatakan sedikitnya 33 orang massa demo peringatan darurat ditangkap polisi di Makassar. LBH kini memberikan pendampingan terhadap massa yang diamankan.
"Data terakhir ada 33 orang (yang diamankan polisi)," ujar Kuasa Hukum LBH Makassar Mirayati Amin kepada detikSulsel, Selasa (27/8).
Mirayati belum merinci identitas massa yang diamankan. Namun dia menyebut massa terdiri dari mahasiswa dan warga sipil.
"Ini massa aksi yang kemarin (diamankan), per tanggal 26 Agustus,"katanya.
(asm/ata)