Pengelola Adukan Keterlibatan Oknum Marinir di Kericuhan Pasar Butung

Pengelola Adukan Keterlibatan Oknum Marinir di Kericuhan Pasar Butung

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Sabtu, 24 Agu 2024 16:30 WIB
Tangkapan layar kericuhan di Pasar Butung Makassar.
Foto: Tangkapan layar kericuhan di Pasar Butung Makassar. (Dok. Istimewa)
Makassar - Pengelola Pasar Butung, Makassar, menduga adanya keterlibatan oknum Marinir dalam kericuhan yang terjadi belum lama ini. Pengelola mengaku sudah mengadukan hal tersebut ke Lantamal VI Makassar.

"Langsung pengaduan, mengadukan perbuatan yang kami duga itu ada oknum Marinir langsung ke instansinya," kata Kuasa Hukum Pengurus Koperasi KSU Bina Duta Pengelola Pasar Butung Periode 2023-2028 Yaddi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (24/8/2024).

Yaddi menyampaikan dugaan keterlibatan itu karena pihaknya melihat mobil truk yang menurunkan sejumlah oknum Marinir di Pasar Butung sesaat sebelum kericuhan. Menurut Yaddi, pihaknya juga melihat langsung para oknum tersebut bersama para preman masuk ke dalam Pasar Butung.

"Kami lihat langsung mereka (oknum Marinir) masuk ke dalam itu (Pasar Butung) sama preman. Preman yang banyak masuk, terus ada mobil Marinir," ujarnya.

Yaddi mengaku tidak mengetahui alasan oknum Marinir tersebut berada di lokasi kejadian. Ia juga menuturkan para oknum tersebut masuk tanpa memperlihatkan surat perintah.

"Tidak ada juga surat yang diperlihatkan, surat perintah," ujarnya.

Lebih lanjut, pengelola Pasar Butung mengaku menyayangkan keterlibatan oknum Marinir. Yaddi menilai tindakan itu tidak dengan tugas pokok dan fungsi prajurit.

"Kami cukup sayangkan, istilahnya yang kami duga anggota TNI yang kami sangat cintai itu kan tidak terlibat dan dukung salah satu pihak. Kami maunya netral, sesuai dengan tupoksinya. Ibaratnya kami meminta jangan mau ditunggangi oleh siapapun," ucapnya.

"Biarlah kami selesaikan masalah pengelolaan Pasar Butung ini secara hukum saja, karena sementara kepengurusan yang baru dengan yang lama sementara proses kasasi sekarang," lanjutnya.

Lantamal VI Makassar Buka Suara

Lantamal VI Makassar merespons dugaan keterlibatan oknum Marinir pada kericuhan di Pasar Butung, Makassar. Keberadaan anggota Marinir disebut hanya untuk membantu mengamankan kericuhan di lokasi kejadian.

"Anggota TNI mengamankan, tugasnya memang sebagai (TNI) membantu pengamanan supaya lebih kondusif," kata Humas Lantamal Makassar Suparman Sulo kepada detik Sulsel, Sabtu (24/8).

Suparman menegaskan bahwa sudah sepatutnya aparat negara menjalankan tugasnya, membantu pemerintah menciptakan ruang yang kondusif dan aman.

"Sudah tugasnya membantu pemerintah menciptakan situasi yang kondusif dan aman," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi di Pasar Butung, Makassar pada Kamis (22/8) malam. Polisi menyebut kericuhan itu dipicu perselisihan antara pengurus lama dan pengurus baru.

"Iya (pengurus lama masih beraktivitas, sehingga diprotes oleh pengurus baru)," kata Kasi Humas Iptu Hasrul saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (23/8).

Hasrul mengatakan perselisihan tersebut merupakan dampak dari pelaksanaan eksekusi pengelolaan Pasar Butung pada Kamis (1/8). Kedua belah pihak disebut sama-sama kekeh mengelola Pasar Butung.

"Pengelola yang lama masih beraktivitas di dalam. Jadi, intinya ini sama-sama mau mengelola kembali Pasar Butung, tapi ada yang tidak mau mengalah," kata Hasrul.


(hmw/sar)

Hide Ads