Bakal calon wali kota dan calon wakil wali Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) mulai masif bersosialisasi dan menyerap aspirasi masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, politisi Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Arief Sirajuddin (IAS) turun tangan mengkampanyekan pasangan tersebut di Pilwalkot Makassar 2024.
IAS terlibat mengawal pemenangan Appi-Aliyah di Jalan Tamalate 6, Kelurahan Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini pada Selasa (13/8/2024). IAS mendampingi Appi yang juga Ketua DPD II Golkar Makassar tersebut saat menemui warga.
Menurut IAS, kehadirannya ikut melakukan sosialisasi tersebut atas ajakan Appi secara spontan saat bertemu di warung kopi. IAS menyanggupinya karena merasa punya tanggung jawab sebagai kader Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai kader Golkar punya tanggung jawab dan kebetulan saya punya waktu," kata IAS kepada wartawan setelah menyapa masyarakat.
IAS menaruh harapan besar kepada Appi agar bisa menjadi pemimpin yang baik untuk masyarakat Kota Makassar. Dia menitipkan harapan agar kesejahteraan masyarakat harus diprioritaskan.
"Prinsip kepemimpinan di daerah itu cuma dua itu, bagaimana membahagiakan rakyat dan bagaimana agar tidak terjadi kelaparan," ungkapnya.
IAS juga mengapresiasi Appi yang memilih istrinya, Aliyah sebagai pendampingnya di Pilwali Makassar. Dia beranggapan Aliyah yang juga anggota DPR RI Fraksi Demokrat merupakan sosok yang tepat untuk mendongkrak elektabilitas Appi.
"Artinya beliau (Appi) melihat sosok Ibu Aliyah sebagai sosok yang pas mendampingi. Saya sebagai suami memberi support ajalah yang terbaik," beber IAS.
Wali Kota Makassar Periode 2004-2014 ini menilai, basis pendukung Appi dan Aliyah tidak akan saling beririsan. IAS beranggapan pasangan tersebut justru saling menguatkan.
"Yang pasti Ibu Aliyah punya basis sendiri, punya komunitas sendiri. Itu terbukti karena dua periode menjadi anggota DPR," papar IAS.
Appi juga dinilai memiliki nilai tawar dengan posisinya sebagai Ketua Golkar. Bekal pengalaman politik Appi maupun Aliyah diyakini akan menambah daya juang pasangan ini untuk memenangkan Pilkada Makassar.
"Artinya kalau dalam teori politiknya mengkolaborasi dua kekuatan ini yang sudah ada pasti akan memberikan hasil yang maksimal," jelasnya.
Curhat Perjuangan di Pilgub Sulsel
Dalam kesempatannya, IAS sempat curhat soalnya pencalonannya di Pilgub Sulsel. IAS masih berharap ada keajaiban meski telah menyadari bukan dirinya yang diusung DPP Golkar.
"Walaupun saya dalam kontestasi pilgub ini berharap ada sesuatu yang kemudian bisa terjadi," kata IAS.
Padahal, IAS sudah berjuang mendongkrak elektabilitasnya sebagai bakal calon gubernur Sulsel. Namun rekomendasi DPP Golkar justru diberikan kepada pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma)
"Pada akhirnya, dua setengah tahun perjalanan saya melakukan sosialisasi dan elektoral juga cukup menjanjikan, respons publik cukup bagus, (tetapi) artinya kembali ke partai politik," ungkapnya.
Simak penjelasan Appi di halaman selanjutnya...
Alasan Appi Ajak IAS Sosialisasi
Appi menyambut positif dukungan IAS yang terlibat melakukan sosialisasi. Dia sengaja mengajak IAS sebagai figur yang punya pengaruh besar di Makassar.
"Menurut saya ini hal yang sangat luar biasa, sangat positif. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, Pak IAS punya pengaruh di Makassar," tegas Appi.
Menurut Appi, kepemimpinan IAS memberikan inspirasi. Selama 10 tahun memimpin Makassar, IAS dianggap meninggalkan banyak kesan positif di masyarakat.
"Jadi menurut saya ini supporting yang sangat kuat dan ini sebuah hal yang harus kita pertahankan, sehingga dukungan-dukungan ini membangun sebuah piranti penguat dalam sebuah proses perjuangan kita di 2024 ini," paparnya.
Sembari melakukan sosialisasi, Appi juga masih berkomunikasi dengan partai politik lain untuk menjajaki potensi koalisi. Dia masih menunggu rekomendasi dari Demokrat untuk mengusung duet Appi-Aliyah.
"Kita lagi menunggu mudah-mudahan dalam minggu ini kita bisa hadir berdua menerima rekomendasi dari partai Demokrat," ungkap Appi.
Saat ini, Appi sudah mengantongi dukungan 7 kursi dari dua partai politik (parpol), yakni Golkar (6 kursi) dan Perindo (1 kursi). Appi masih membutuhkan 3 kursi untuk memenuhi syarat minimal 10 kursi maju di Pilwalkot Makassar.
Syarat tersebut bisa terpenuhi jika Appi sudah menerima rekomendasi dari Demokrat yang memiliki 3 kursi. Appi mengaku baru akan mengajak Aliyah turun melakukan sosialisasi jika rekomendasi dari Demokrat sudah terbit.
"Setelah ada rekomendasi itu kita baru turun bersama-sama," pungkas Appi.