Rudal Mundur, RMS Disebut Mau NasDem-Gerindra Koalisi Pilwalkot Makassar-Pilgub

Rudal Mundur, RMS Disebut Mau NasDem-Gerindra Koalisi Pilwalkot Makassar-Pilgub

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 18 Jul 2024 14:36 WIB
Senior Golkar Sulsel Rusdin Abdullah (dok. Istimewa).
Politisi Sulsel, Rusdin Abdullah. Foto: (dok. Istimewa)
Makassar -

Pihak Rusdin Abdullah (Rudal) menyebut keputusan mundur dari pertarungan Pilwalkot Makassar 2024 karena diminta NasDem menjadi wakil wali kota atau 02. Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) disebut ingin linear membangun koalisi Gerindra-NasDem untuk Pilgub Sulsel dan Pilwalkot Makassar.

Sumber detikSulsel dari internal tim Rudal mengungkapkan, hal tersebut disampaikan RMS kepada Rudal saat bertemu di Jakarta belum lama ini. Dia menyebut Pilgub Sulsel dan Pilwalkot Makassar menjadi atensi NasDem untuk berkoalisi dengan Gerindra.

"Pilgub ini mau dikasih linear dengan koalisi di wali kota (Pilwalkot), kalau daerah lain (tidak apa-apa) tidak linear, kalau Makassar harus linear, Makassar dekat dan kemudian Makassar paling mempengaruhi perpolitikan Sulsel jadi harus linear ini kedua-duanya," ungkap sumber itu kepada detikSulsel, Kamis (18/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menduga alasan Pilgub dan Pilwalkot yang harus linear menyebabkan NasDem batal mendorong Rudal jadi wali kota atau 01. Terlebih, Gerindra diketahui sudah memiliki figur di Makassar, yakni mantan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA).

"Bisa saja dia (RMS) juga andilnya di situ karena kan dikasih linear ini, Ibu Fatma di Pilgub kemungkinan di Pilgub Gerindra-NasDem, lebih banyak faktor itu," ujar sumber tersebut.

ADVERTISEMENT

NasDem juga disebut akan ikut arah dukungan Gerindra. Siapa pun yang diusung Gerindra, kemungkinan akan dipaketkan dengan Fatma.

"Yang mana Gerindra diusung ke situ Ibu Fatma, apakah Andi Sudirman atau AIA, (NasDem) tetap ke situ, tidak mungkin keluar dari situ dan sudah disiapkan jalurnya di Pilwalkot," ujarnya.

"Kalau pilkada daerah (lain) kemungkinan tidak ada masalah, pengaruhnya tidak terlalu besar. Makassar ini, kan, konstelasinya, coba bayangkan berbeda, tidak linear Pilgub, itu bahaya karena rentan, kendalinya dekat. Kalau daerah lain tidak ada urusan, kalau Makassar wajib," tambah sumber tersebut.

Padahal, kata dia, Rudal terbilang lebih siap bertarung dengan elektabilitas yang mumpuni dibanding ASA. Bahkan elektabilitasnya melebihi Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail.

"Dibanding calon lain dia lebih mending, meski pun agak jauh dari Appi. Beberapa survei dilihat sama, hampir nyaris mirip kalau survei banyak begitu dan mirip semua yah kemungkinan hasilnya seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya, sumber tersebut juga mengatakan bahwa Rudal memilih mundur dari pertarungan ketimbang harus menjadi 02 di Pilwalkot Makassar. Rudal menilai akan sulit jika menjadi 02.

"Iya (harus Gerindra-NasDem), kalau dalam posisi itu Pak Rudal merasa kalau harus 02 kan tentu sulit, mungkin pilihannya itu, lebih baik tidak usah (maju)," kata sumber itu.

Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif yang hendak dimintai konfirmasi soal bocoran dari tim Rudal ini belum merespons panggilan telepon dan pesan singkat. Dia juga tidak berada di ruangannya di Kantor DPRD Sulsel.

Sementara itu, Sekretaris DPD NasDem Makassar Ari Ashari Ilham mengaku belum tahu persis alasan Rudal mundur dari pertarungan Pilwalkot Makassar. Ari mengaku baru mengetahui informasi tersebut pagi tadi.

"Saya juga baru dengar tadi pagi karena baru pulang dari perjalanan dinas. Saya baru lihat itu dan saya sudah telepon Ibu Cicu (Ketua DPD NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi) mau memastikan ini," kata Ashari.

"Untuk penyebab dan lain-lain belum tahu. DPW Sulsel pun belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait itu," tambahnya.




(asm/nvl)

Hide Ads