Gempa M 7,0 Sangihe Sulut Bikin Warga Panik, Getaran Terasa Selama 4 Menit

Sulawesi Utara

Gempa M 7,0 Sangihe Sulut Bikin Warga Panik, Getaran Terasa Selama 4 Menit

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Kamis, 11 Jul 2024 12:28 WIB
Peta Guncangan Gempa Bumi di Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara, pada Kamis, 11 Juli 2024
Foto: Gempa M 7,0 Guncang Sangihe, Sulut. Dok. BMKG
Sangihe -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,0 di wilayah Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), membuat warga panik hingga berhamburan keluar dari ruangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sangihe mengungkap guncangan terjadi selama 4 menit.

"Gempanya terasa sekitar 3 sampai 4 menit. Mudah-mudahan tidak ada gempa susulan," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Sangihe, Wandu CC Labesi, Kamis (11/7/2024).

Wandu mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dampak gempa. Namun warga yang panik keluar rumah dan perkantoran karena khawatir terkena reruntuhan akibat gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat umumnya keluar dari rumah masing-masing. Sementara pegawai-pegawai di perkantoran juga seperti itu kondisinya untuk menghindari jangan sampai tertimpa gedung atau bangunan," ujarnya.

Wandu mengimbau agar warga tetap waspada imbas gempa tersebut. Apalagi kata dia, Sangihe tengah dilanda cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan banjir.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan tidak ada gempa susulan karena saat ini sementara hujan yang memiliki intensitas tinggi," tutur Wandu.

Wandu memastikan situasi di Tahuna aman dan terkendali. Pihaknya masih menunggu laporan dari camat dan lurah setempat terkait ada atau tidaknya kerusaka bangunan atau infrastruktur imbas gempa.

"Kami sementara menunggu laporan dari Camat Marore (camat perbatasan dengan negara Philipina) yang terdekat dengan pusat gempa," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi terkini M 7,0 mengguncang Kepulauan Sangihe, Kamis (11/7) pukul 09.13 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,13 derajat lintang utara dan 123,30 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 371 Km arah barat laut Kota Tahuna pada kedalaman 636 km.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Kamis (11/7).

Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Gempa di Sangihe turut dirasakan di sejumlah wilayah di Provinsi Maluku Utara.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI," tuturnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads