Komunikasi politik PKB dengan Golkar di Pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwalkot) Makassar makin intens. Ketua DPW PKB Sulawesi Selatan (Sulsel) Azhar Arsyad kian menguat akan mendampingi Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin (Appi) seiring intensnya komunikasi keduanya.
"Komunikasi untuk berkoalisi antar Golkar dan PKB sudah kami jajaki sejak 3 bulan lalu. Waktu itu kita bersepakat untuk jalan sendiri-sendiri untuk memperkuat elektoral masing-masing," ujar Ketua DPC PKB Makassar Fauzi A Wawo kepada detikSulsel, Rabu (10/7/2024).
Terakhir, Appi menyambangi Azhar dalam rangka silaturahmi di Kantor DPW PKB Sulsel, Jalan Prof Abdurrahman Bassalamah, Senin (8/7) malam. Dalam pertemuan itu, keduanya siap bekerja maksimal menaikkan elektoral masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya memang arahnya ke sana. Mungkin begitu 70 sampai 80 persen. Karena menurut saya kalau Insyaallah tidak ada tsunami politik, dan Pak Appi maju Pilwali menggunakan Golkar, kan Koalisi Pisang Ijo ini tidak butuh partai lain lagi," ungkapnya.
Golkar dan PKB disebut juga sepakat akan melihat hasil survei masing-masing di akhir Juli. Termasuk tingkat elektoral keduanya saat dipasangkan akan menjadi pertimbangan.
"Hingga saatnya nanti di akhir Juli kami akan melakukan survei dan mensimulasikan paket/pasangan pilwali," kata Fauzi.
Tak hanya dengan Appi, calon wakil wali kota Azhar juga akan disimulasikan dengan kandidat lainnya. Seperti mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa (ASA), Ketua TP PKK Indira Jusuf Ismail, hingga Abdul Rahman Bando.
"Survei nanti kami mensimulasikan semua calon calon walikota yang sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPP PKB. Patokan akhir kami dalam menentukan arah koalisi dan paket dan Pilwalkot Makassar 2024 adalah hasil survei," jelasnya.
"Kalau paket Golkar-PKB (Appi-Azhar) memenuhi standar atau harapan kami, maka kami Bismillah akan mendeklarasikan pasangan ini," tambah Fauzi.
Untuk diketahui, jika koalisi Golkar dan PKB terbentuk untuk Pilwalkot Makassar, maka akan langsung bisa mengusung pasangan calon. Golkar meraih 6 kursi, sementara PKB 5 kursi saat Pileg 2024. Sementara untuk mengusung calon yakni minimal 10 kursi atau 20 persen dari total 50 kursi di DPRD Makassar.
Sebelumnya diberitakan, Appi mengaku sangat berhati-hati dalam menentukan pasangan di Pilkada Makassar. Bakal calon wali kota Makassar ini mengaku punya mekanisme tersendiri untuk memilih calon pendamping.
"Pendamping itu bukan hal yang mudah, ini hal yang sangat penting dalam sebuah proses pemilihan berpasangan seperti ini," kata Appi kepada wartawan, Minggu (23/6).
Appi lantas memberikan gambaran kriteria yang mesti dimiliki kandidat yang pantas untuk mendampingi. Namun pernyataannya tidak menjurus kepada sosok atau nama tertentu.
"Paling pertama harus punya kemampuan, menjadi wakil, tidak semua orang bisa jadi wakil, potensinya jadi 01 tapi kita ambil sebagai 02 itu bisa runyam," ungkapnya.
(sar/ata)