Disdik Makassar Usut Penyebar Video Viral Siswa SMP Difabel Di-bully Teman

Disdik Makassar Usut Penyebar Video Viral Siswa SMP Difabel Di-bully Teman

Andi Audia Faiza Nazli Irfan - detikSulsel
Jumat, 14 Jun 2024 15:33 WIB
Ilustrasi bullying
Foto: Ilustrasi. (Thinkstock)
Makassar -

Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusut penyebar video siswa difabel berinisial HDR di-bully teman kelasnya di SMPN 4 Kota Makassar hingga viral di media sosial. Pihaknya mengaku heran video tersebut baru beredar setelah sebulan peristiwa itu terjadi.

"Viralnya ini kejadian, jangan sampai ada yang diuntungkan mencari sesuatu hal yang diuntungkan. Orang lain dapat uang karena kontennya viral, ini yang perlu juga ditelusuri," kata Kepala Disdik Makassar Muhyiddin Mustakim kepada detikSulsel, Jumat (14/6/2024).

Muhyiddin mengaku heran video perundungan itu baru beredar setelah kejadiannya sudah sebulan yang lalu. Pihaknya ingin mengetahui motif di balik video itu baru diviralkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga mau telusuri kenapa ini (perundungan siswa difabel SMPN 4 Makassar) tiba-tiba viral," lanjut Muhyiddin.

Dia menganggap konten video siswa dirundung itu memberikan peluang adanya siswa lain yang mengikuti tindakan serupa. Pihaknya ingin mengantisipasi agar perundungan itu tidak terulang.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya ini bukan masalah, tapi ini menjadi perhatian dan tanggung jawab saya, perhatian bersama termasuk guru agar (perundungan) tidak terulang lagi," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus perundungan di SMPN 4 Makassar ini terjadi pada Mei 2024 lalu. Perkara ini terungkap setelah videonya viral di media sosial.

"Sekolah ini baru tahu pas viral karena nda ada kejadian kayak berkelahi atau apa, kontak fisik begitu," terang Muhyiddin.

Muhyiddin mengaku sudah turun langsung ke SMPN 4 Kota Makassar melakukan klarifikasi terkait kejadian itu pada Jumat (14/6). Pihaknya turut mengundang keluarga korban.

"Saya sudah turun juga ke rumah orang tuanya, om-nya juga kita lakukan pendekatan. Insyaallah ini anak tetap sekolah, tidak boleh putus, kami jamin sama PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia)," tandasnya.




(sar/asm)

Hide Ads