Kepala Disdag Makassar Arlin Ariesta mengatakan faktor naiknya harga cabai disebabkan kurangnya pasokan, serta biaya distribusi yang naik. Sebelumnya harga cabai rawit merah Rp 42.700 per kg pada pekan lalu tepatnya Rabu (5/6).
"Untuk cabai rawit dan cabai merah mengalami fluktuasi kenaikan sedikit, karena berkurang pasokan dari daerah penghasil, juga dipengaruhi kenaikan ongkos angkut dari penyalur/supplier," kata Arlin saat dihubungi detikSulsel, Selasa (11/6/2024).
Arlin menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terkait kenaikan harga cabai tersebut. Pemerintah pun telah menjalankan langkah-langkah terkait distribusi untuk mengendalikan lonjakan harga kian masif.
"Hal ini menjadi perhatian untuk diajukan langkah melalui rekomendasi TPID yang sementara dilakukan pembahasan langkah intervensi baik terutama terkait distribusi," jelasnya.
Dia menjelaskan, cabai termasuk komoditas volatile yang mengalami fluktuasi harga lebih cepat. Meski begitu Arlin menyebutkan kenaikan harga cabai saat ini masih terbilang stabil.
"Masih aman (kenaikannya), memang cabai merupakan komoditas volatile yang cepat fluktuasi naik turunnya," ujarnya.
Menjelang Idul Adha 2024, kata Arlin, pemerintah melalui Disdag Makassar akan terus memantau harga bahan pokok setiap harinya. Pihaknya pun melakukan intervensi harga dengan menggelar pasar murah.
"Pekan ini aktif dilakukan gerakan pangan murah di beberapa titik dalam rangka menjelang HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional)," imbuhnya.
"Mulai hari ini sampai besok juga akan dilanjutkan pasar murah reguler di 4 kecamatan, Kota Makassar," tutupnya.
Diketahui, selain harga cabai rawit merah, cabai merah besar dan keriting juga relatif naik. Harga cabai merah besar hari ini Rp 36.400 per kg dan cabai merah keriting Rp 35.800 per kg. Kemudian harga cabai rawit hijau hari ini Rp 28.300 kg.
(ata/sar)