KM Umsini yang membawa 1.677 penumpang terbakar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kapal yang hendak berlayar ke Surabaya, Jawa Timur (Jatim), itu diduga terbakar karena percikan api di ruang mesin.
Insiden bermula saat KM Umsini yang berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersandar di Dermaga Pelabuhan Soekarno Hatta, Minggu (9/6) sekitar pukul 04.20 Wita. Insiden ini membuat penumpang panik hingga adapula yang melompat dari kapal.
"Ini tujuan mau ke Surabaya," kata penumpang KM Umsini, Imol kepada detikSulsel, Minggu (8/6/24).
Dirangkum detikSulsel, berikut 9 hal yang baru terungkap di balik kebakaran KM Umsini di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar:
1. Penumpang Sempat Dengar Ledakan
Imol mengatakan kebakaran itu membuat penumpang berhamburan keluar dari kapal. Apalagi dia mengaku sempat mendengar suara ledakan.
"Pertama ada bunyi di deck 2 meledak dua kali, yang ketiga itu mati lampu semua panik langsung," ujar Imol.
Kepanikan bertambah saat listrik di dalam kapal padam. Penumpang lain asal Purwodadi, Agus (41) mengaku terbangun dari tidur saat mendengar teriakan dari penumpang lain.
"Saya dengar ada teriakan 'kebakaran', jadi saya bangun, pas itu juga gelap kan jadi orang panik makanya kami keluar semua," jelas Agus.
Kebakaran KM Umsini membuat seluruh penumpang dievakuasi ke ruang tunggu Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Mereka mengeluh belum diberi makanan dan minuman.
"Sampai sekarang kami belum dapat makanan. Tolong media muat, suruh anu-nya Pelni itu muncul. Air putih pun tidak ada," ujar penumpang bernama Jumakri (48) di lokasi.
2. Api di Kapal Padam Setelah 4 Jam
Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan kapal pandu. Upaya pemadaman KM Umsini juga menggunakan mobil damkar milik Pelindo dan Pemkot Makassar.
"Jadi ini awalnya kami tiga kapal tonda (kapal pandu) untuk proses pemadaman," ujar GM Pelindo IV Iwan Sjarifuddin kepada wartawan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Evan Eryanto membeberkan, api baru bisa dipadamkan setelah 4 jam pascakebakaran atau sekitar pukul 09.30 Wita. Kebakaran diduga pertama kali muncul dari percikan api di motor bantu yang berada di kamar mesin sekitar pukul 04.20 Wita.
"ABK kapal dengan cepat berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam CO2 yang tersedia di atas kapal, dan saat yang bersamaan menurunkan penumpang ke dermaga," kata Evan dalam keterangannya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(sar/asm)