.webp)
Kebakaran KM Umsini membuat seluruh penumpang dievakuasi ke ruang tunggu Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Penumpang kini mengeluh karena mereka belum diberi makanan dan minuman terhitung enam jam sejak kebakaran terjadi.
"Sampai sekarang kami belum dapat makanan. Tolong media muat, suruh anunya Pelni itu muncul. Air putih pun tidak ada," cetus penumpang bernama Jumakri (48) kepada detikSulsel di lokasi, Minggu (9/6/2024).
Jumakri mengaku tidak menemukan cara untuk makan sebab semua barang-barangnya masih tertinggal di atas kapal. Dia menyinggung pihak Pelni seharusnya bertanggung jawab soal konsumsi penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanggungjawaban dari Pelni ini belum ada sama sekali. Saya kira ambil tiket itu sudah ada asuransi itu," kata Jumakri.
"Barang juga ketinggalan. Kita bawa diri saja begini. Apakah kita penumpang harus mengemis ke luar untuk cari makan? Kita ini sudah tidak ada apa-apa," sambungnya.
Lebih lanjut dia menyinggung pihak terkait seharusnya memahami kondisi penumpang yang belum makan sejak kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 Wita, subuh tadi. Dia mengatakan penumpang sangat butuh makanan.
"Intinya kebutuhan makan minum ada dulu. Bukan saya tuntut makanannya, tapi penjanggal perutnya, roti kah apakah. Tapi dia bilang jam 11 pi," katanya.
Diketahui, GM Pelindo IV Iwan Sjarifuddin juga sudah buka suara terkait insiden ini. Dia mengatakan proses pemadaman KM Umsini masih berlangsung dengan menggunakan kapal pandu dan mobil pemadam kebakaran (damkar).
"Jadi ini awalnya kami tiga kapal tonda (kapal pandu) untuk proses pemadaman," ujar GM Pelindo IV Iwan Sjarifuddin kepada wartawan, Minggu (9/6).
Iwan menjelaskan pihaknya telah menyiapkan terminal tunggu untuk para penumpang. Dia mengimbau kepada penumpang untuk menunggu informasi jadwal keberangkatan selanjutnya.
"Umsini kan seharusnya berangkat tadi pagi jam 5 tujuan ke Surabaya cuma karena terjadi kebakaran jadi batal," terangnya.
"Untuk penumpang kami menyiapkan ini terminal untuk stay sampai ada keputusan lebih lanjut misalnya kapal apa yang hendak dipakai untuk meneruskan perjalana," pungkasnya.
(hmw/nvl)
