Polemik kelab malam W Super Club di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar turut menjadi perhatian Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh. Zudan menegaskan kelab malam yang diresmikan pengacara kondang Hotman Paris itu tidak mengantongi izin diskotek.
Hal tersebut disampaikan Zudan saat menghadiri pengajian bersama di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna. Di hadapan jemaah, Zudan menyampaikan jika izin W Super Club hanyalah untuk membuka bar.
"Yang perlu saya sampaikan terkait hal yang sedang viral kepada seluruh jemaah Masjid Kubah 99, bahwa yang disebut W Super Club itu, izin yang terbit adalah untuk bar," kata Zudan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zudan menyebut izin yang dikantongi W Super Club berupa bar berbeda dengan izin diskotek atau kelab malam. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait izin tersebut.
"Bukan untuk diskotek atau night club, Pemprov Sulsel tidak pernah menerbitkan izin untuk diskotek dan tempat hiburan malam untuk W Super Club," ujar Zudan.
Masih dalam keterangan tertulisnya, Zudan mengaku tidak akan membiarkan W Super Club mengantongi izin diskotek. Dia mengaku ingin menciptakan masyarakat yang aman dan damai di Sulsel, khususnya di Makassar.
"Kita jaga bersama-sama Sulsel pada umumnya dan Makassar pada khususnya menjadi negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri yang aman, damai, sejahtera di bawah ampunan Allah Subhana hu Wa Taala," ucapnya.
Diketahui. W Super Club baru saja diresmikan Hotman Paris pada Senin (27/5). Tak berselang lama, sejumlah pihak menyatakan penolakan terhadap kehadiran kelab malam tersebut, mulai Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Pengurus Muhammadiyah Makassar, hingga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).
W Super Club Makassar Ditutup Sementara
Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto mengatakan W Super Club kini ditutup sementara sejak Jumat (31/5) malam, imbas beragam penolakan. Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan manajemen club malam itu.
"Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan pihak manajemen W Super Club, malam ini sudah tidak ada kegiatan di sana. Kami akan melakukan patroli," kata Darminto saat dalam pertemuan dengan Ormas Islam di kediaman Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, Jumat (31/5).
Kebijakan ini kata dia, diterapkan demi menjaga situasi tetap kondusif di tengah masyarakat. Darminto mengungkapkan, W Super Club ditutup sementara hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Kita sampaikan menjaga keamanan dan ketertiban. Sampai waktu yang tidak ditentukan. Tidak ada (personel yang ditempatkan di W Super Club). Kami patroli saja," ungkapnya.
Darminto menyebut permintaan tersebut disampaikan kepada pihak manajemen W Super Club sesaat sebelum pertemuan di rumah Danny berlangsung. Dia mengungkapkan, pihak manajemen pun setuju agar tidak ada aktivitas mulai malam ini di kelab malam tersebut.
"Tadi (disampaikan ke pihak manajemen W Super Club). Iya (pihak manajemen) sudah (setuju)," tutupnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
PCNU Minta W Super Club Tutup
Ketua Tanfidziyah PCNU Makassar Kaswad Sartono meminta agar izin operasional W Super Club dicabut oleh Pemprov Sulsel. Hal tersebut disampaikan Kaswad saat menghadiri pertemuan Pemkot Makassar, Polrestabes Makassar, serta sejumlah ormas di kediaman Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, Jumat (31/5).
"NU pada kesempatan ini pernyataan kami. Satu, menolak hadirnya W Super Club," kata Kaswad.
"Kedua, kami mempercayakan kepada pemerintah untuk melakukan hal-hal taktis. Terutama adalah penutupan. Kalau Al-Qur'an ada nasikh mansukh, kalau UU ada amandemen, tentu juga surat izin bisa dicabut. Saya yakin ada aturan. Karena setiap peraturan UU, bila ada hal-hal yang tidak sesuai, maka bisa dipertimbangkan kembali," tegasnya.
Lebih lanjut, Kaswad mengimbau agar umat muslim di Makassar tidak mengunjungi tempat-tempat seperti W Super Club. Menurutnya, sikap seperti itu sejalan dengan program strategis Danny untuk meningkatkan keimanan masyarakat.
"Ketiga, sebenarnya ada secara kultural itu, bisnis-bisnis seperti itu bisa mati seketika di Sulsel kalau umat Islam tidak mengunjungi. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan dakwah kita semua. Untuk mewujudkan masyarakat Kota Makassar, yang sejalan dengan program strategis Pak Wali, yaitu peningkatan perkuatan keimanan, dan jagai anak ta," sebutnya.
Kaswad menuturkan pernyataan sikap ini telah diteruskan ke Rais Syuriyah PWNU Sulsel. Dia menyebut PCNU Makassar setuju dengan MUI Sulsel, bahwa kehadiran W Super Club mencederai ikon Masjid 99 Kubah Asmaul Husna.
"Menolak dengan tegas hadirnya itu karena dekat Masjid 99 Kubah, itu ikon Sulsel, ada juga perguruan tinggi, dan tempat luar biasa bagi Sulsel," paparnya.
Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk lebih bijak menyikapi polemik ini. Utamanya, memahami dengan baik soal kewenangan Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel dalam hal perizinan W Super Club.
"Oleh karena itu, kami mohon, NU melalui kesempatan ini, jangan memperhadapkan Pak Wali Kota dengan Pemprov. Tapi kita percayakan kepada beliau, pasti beliau apa
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)