Nur Qailah Damayanti alias Ela (3) ditemukan tewas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang setelah dikabarkan hilang misterius karena diculik jin di dekat Jembatan Merah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Usut punya usut, balita itu ternyata korban tenggelam hingga jasadnya terbawa arus sungai.
Jasad Ela ditemukan di TPA Antang, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala pada Sabtu (18/5) sore. Pihak keluarga yang menerima informasi menuju ke lokasi untuk memastikan temuan mayat balita itu.
"Keluarga ke sana ternyata betul memang anaknya (korban Ela) yang hilang," kata bibi korban, Irma kepada detikSulsel, Sabtu (18/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, Senin (20/5), berikut fakta-fakta balita ditemukan di TPA Antang setelah sempat hilang misterius di Makassar:
1. Korban Sempat Dikira Diculik Jin
![]() |
Kabar hilangnya Ela sempat menghebohkan jagat maya lantaran sejumlah warga percaya jika korban diculik jin. Korban awalnya bermain sepeda di dekat Jembatan Merah, Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Makassar, Jumat (17/5) sore.
"Sebelum magrib, itu dia main sepeda di depan, ada kakeknya. Kubilang (saya sampaikan), 'kalau sama ki anak kecil, pakai ki tali ke cucu ta, nanti disambar motor'," kata seorang penjual buah di Jembatan Merah, Daeng Calla yang sempat melihat korban.
Selang beberapa menit setelah peringatan itu, Ela tiba-tiba hilang misterius. Belakangan, warga berbondong-bondong mengerumuni pohon besar dekat Jembatan Merah yang dipercaya sebagai lokasi Ela disembunyikan jin.
"Mamanya (ibu korban) sempat lihat. Katanya dia dipeluk begini (oleh jin). Dia lihat celana anaknya. Pas berteriak i, hilang lagi itu yang peluk," ujar kakek korban bernama Rahman yang ditemui di lokasi.
2. Jasad Ela Ditemukan di TPA Antang
Berselang sekitar 22 jam sejak dikabarkan hilang, Ela ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di TPA Antang. Kabar penemuan mayat ini didengar keluarga korban hingga datang ke lokasi melakukan pengecekan.
Lokasi penemuan mayat balita itu berjarak 15 kilometer dari titik korban dilaporkan hilang. Aparat kepolisian lalu turun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.
Keluarga korban saat itu tidak langsung menerima jasad Ela. Polisi membawa jenazah korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar untuk divisum.
"Sedang kita dalami, nanti saya kabari," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib saat dimintai konfirmasi terpisah.
3. Polisi Ungkap Korban Jatuh ke Sungai
Polisi yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad balita itu mengungkap jika Ela ternyata korban tenggelam. Ela meninggal setelah terjatuh dan tenggelam di sungai.
"Dari hasil pemeriksaan dokter disimpulkan bahwa penyebab meninggalnya korban itu tenggelam," kata Kasat Reskim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada detikSulsel, Minggu (19/5).
Devi mengatakan, korban hanyut ke sungai di sekitar Jembatan Merah, Jumat (17/5) sore. Korban diduga terjatuh saat bermain di sekitar lokasi.
"(Lokasi korban jatuh tenggelam) di sekitar sana, tapi bukan pas di jembatannya, di sekitar situlah," tuturnya.
Simak fakta berikutnya di halaman berikutnya...
4. Jasad Ela Tersangkut di Pintu Air
Devi menyatakan korban meninggal setelah tenggelam. Jasad korban kemudian terbawa arus sungai.
"Setelah kami olah TKP semua, korban ini terjatuh, terpeleset di sungai," ujar Devi.
Jasad balita itupun lalu tersangkut di pintu air sungai di Kecamatan Mamajang. Devi mengatakan, jasad korban berbaur dengan sampah yang juga terbawa arus sungai.
"kemudian ikut aliran dan tersangkut di pintu air, itu kan otomatis pintunya," bebernya.
![]() |
5. Mayat Korban Masuk Truk Sampah
Belakangan, petugas pintu air melakukan pembersihan sampah di sungai tersebut. Conveyor atau mesin pengangkut sampah pun dioperasikan yang secara otomatis memindahkan sampah ke truk.
"Jadi sampah itu terangkut dan masuk ke conveyor. Nah dari situ langsung masuk ke truk atau bak sampah," ujarnya.
Devi mengemukakan, operator pintu air tidak menyadari adanya jasad balita yang masuk ke truk sampah. Dia kembali menegaskan jika jenazah korban saat itu berbaur dengan limbah sungai.
"Nah langsung dibawa ke TPA Antang, dan juga operator pintu air itu kan tidak melihat sampah apa yang terbawa," terang Devi.
6. Polisi Tegaskan Tak Ada Unsur Kekerasan
Polisi menyebut jasad korban penuh luka saat ditemukan. Namun Devi memastikan tidak unsur kekerasan di balik penemuan mayat balita tersebut.
"Jadi itu akibat kecelakaan, sementara tidak ditemukan tindak pidana kejadian tersebut," tegas Devi.
Menurut Devi, luka yang dialami korban diduga akibat benturan saat terjatuh dan terkena benturan saat hanyut di sungai. Mayat korban pun diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan.
"Kemudian kan ada luka-luka di bagian kaki dan tangan, itu diduga didapat setelah meninggal," ungkap Devi.