Tiang telekomunikasi tersebut berada di Manuruki 2, Kelurahan Manuruki, Kecamatan Tamalate. Seorang warga sekitar, Sallia (40) mengatakan, sering terjadi kecelakaan di tempat itu karena tiangnya berada di tikungan jalan.
"Kecelakaan di sini sudah banyak sekali, apalagi motor. Terakhir sebelum mobil, ada mahasiswa sampai pingsan, satu jam baru sadar," kata Sallia kepada detikSulsel, Selasa (14/5/2024).
Sallia mengatakan kecelakaan terakhir kali terjadi pada Jumat (10/5). Diduga pengendara mobil mengantuk sehingga menabrak tiang itu.
"Iya terakhir itu ada mobil, Camry Toyota warna silver, (kejadiannya) sekitar pukul 01:00 Wita malam, mungkin mengantuk," terangnya.
Sallia mengaku meskipun kerap memakan korban, tidak pernah ada upaya dari pemerintah setempat untuk memindahkan tiang tersebut. Menurutnya, warga sekitar takut membayar apabila memindahkannya.
"Kan katanya kalo mau dipindahkan ini disuruh ki bayar Rp 14 Juta. Makanya kita juga tidak mau urus soal itu," Kata Sallia.
Salah satu pedagang yang berada di sekitar lokasi Bernama Harun (50) menambahkan, insiden itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun mobil pengendara rusak berat.
"Dia tabrak keras itu tiang sampai hancur kap depannya dan terangkat ban belakangnya," kata Harun.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif mengatakan, petugas PLN langsung bergerak cepat melakukan pengecekan ke lokasi setelah mendapat keluhan warga. Namun setelah dilakukan pengecekan, PLN menegaskan bahwa tiang tersebut bukan aset kelistrikan milik perseroan.
"Kami telah berkoordinasi dengan perusahaan telekomunikasi pemilik aset tiang tersebut," ujar Ahmad dalam keterangannya, Selasa (14/5).
Ahmad memastikan PLN senantiasa menjalankan langkah preventif dalam menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan menegakkan Standard of Procedure (SOP) dalam setiap lini bisnisnya.
"PT PLN sebagai pemegang mandat di bidang kelistrikan berkomitmen untuk terus menghadirkan pasokan listrik yang andal dan mengedepankan prinsip K3 dalam setiap pekerjaannya," paparnya.
(ata/hsr)