Lurah Mangasa Ilham Arfah buka suara terkait protes warga yang mengeluhkan perbaikan jalan tanpa perbaikan drainase di Jalan Dg Tata Lama, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ilham menyebut drainase tersebut tidak bisa dilanjutkan karena para pedagang kaki lima (PKL) yang masih berada di sekitar lokasi drainase yang akan dikeruk.
"Solusinya memang drainase besar yang kita perbaiki dulu. Kalau di depan sudah dibersihkan dan dikeruk, tidak ada mi genangan, tidak ada mi banjir. Karena itu ji di depan memang kendalanya (PKL yang masih melapak)," kata Ilham Arfah kepada detikSulsel, Jumat (3/5/2024).
Ilham mengatakan pihaknya telah bersurat kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pengerukan drainase tersebut. Hanya saja, proses pengerukan itu tak bisa dilanjutkan karena masih terhalang oleh lapak PKL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu minggu yang lalu saya menyurat ke PU, memang kendalanya di PKL. Dan PKL sudah kita sampaikan juga," katanya.
Dia menuturkan, PKL yang ada di sekitar lokasi pengerjaan drainase telah diminta untuk pindah paling lambat Minggu (5/5) mendatang. Jika tidak, kata Ilham, pihaknya akan melakukan pembongkaran secara paksa bersama Satpol PP.
"Itu PKL yang di depan sudah semua saya kasihkan waktu sampai hari Senin untuk mengangkat sendiri lapakannya. Dan dia semua sudah setuju. Jadi PKL ini sangat kooperatif untuk memberikan ini. Mereka minta dikasih waktu 1-2 hari untuk kosongkan barang-barangnya," jelasnya.
"Jadi saya bilang, oke saya kasih ki waktu Sabtu-Minggu besok untuk kosongkan barang ta. Kalau Senin masih belum, saya langsung bongkar sama Satpol," lanjut Ilham.
Ilham memastikan, jika proses pengerukan drainase telah berlangsung, banjir di dalam lorong dapat diatasi. Dia juga tak menampik jika banjir yang terjadi selama ini akibat drainase yang tidak mumpuni.
"Kalau itu pengerukan yang di depan dilaksanakan, insyaallah pasti dan tidak adami banjir di dalam lorong. Karena itu memang di dalam, tidak akan kemana-mana itu air, karena (lorongnya) bentuk U," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga bernama Annisa di Jalan Dg Tata Lama Lorong 2, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate mengaku rumahnya beserta rumah tetangganya kerap banjir saat hujan turun. Dia menyebut, banjir itu disebabkan oleh penuhnya air di dalam got lalu merembes ke dalam rumah.
"Kita nda butuh ini jalanan bagus. Jalanan ini sebetulnya nda ada ji kerusakan. Yang kami butuhkan adalah perbaikan got. Karena setiap tahun banjir terus," kata Annisa kepada detikSulsel, Jumat (3/5).
Dia melanjutkan, alat berat sempat diturunkan untuk mengerjakan drainase namun belakangan mandek. Dia menuding kehadiran PKL turut menghambat perbaikan drainase di wilayah permukimannya.
"Sekitar 4 hari yang lalu. Kita warga maunya ini (drainase) dikerja sampai ujung jalan. Harus tuntas. Karena lihat meki sendiri, jalan (mengalir) kah airnya?" cetusnya.
"Kenapa nda dibongkar pi ini, karena PK5 dikasih waktu untuk buka lapakannya. Ini kan warung-warung semua. Iya. Makanya terhenti ini pengerjaannya (drainase) karena dikasih waktu untuk mereka membongkar lapaknya. Menurut RT, dikasih waktu 3 hari. Tapi sampai saat ini belum pi," lanjut Annisa.
(sar/hsr)