Upaya Kementerian PUPR-Pemprov Sulsel Kebut Pembangunan Stadion Sudiang

Makassar -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) berupaya mengebut pengerjaan proyek pembangunan stadion di kawasan GOR Sudiang Makassar. Kementerian PUPR berencana memulai konstruksi proyek tersebut pada November mendatang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman mengatakan tim dari Kementerian PUPR telah melakukan kunjungan untuk meninjau lokasi pembangunan stadion tersebut pada Kamis (25/4). Suherman menyebut mereka juga datang untuk mengecek dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) dan analisis dampak lalu lintas (andalalin) proyek tersebut.

"Peninjauan lokasi pembangunan stadion. Terus pengecekan administrasi, masalah amdal andalalin. Nah itu semua, mereka secara administrasi mau mengetahui sejauh mana juga prosesnya," kata Suherman kepada detikSulsel, Jumat (26/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin ada (tim PUPR meninjau). Kalau jumlahnya sih banyak, ada dari PUPR pusat, ada dari Balai PUPR di sini. Yang dari pusat itu ada 6 orang," lanjut Suherman.

Dia memastikan dokumen yang dibutuhkan tersebut telah disiapkan oleh pihaknya. Apalagi, Suherman menuturkan kelengkapan berkas tersebut sangat penting demi kelancaran pembangunan proyek stadion di Sudiang.

"Mereka punya kepedulian untuk bisa membangun stadion. Rancangannya jelas, dengan kehadiran mereka semua, kita harus lebih cepat untuk mempersiapkan administrasinya, supaya pembangunan stadion bisa berjalan dengan baik," jelas Suherman.

Suherman mengaku belum mengetahui lebih lanjut terkait rencana pembangunan, termasuk desain proyek tersebut. Dia belum mendapat informasi terkait pelaksanaan konstruksi yang akan dikerjakan Kementerian PUPR.

"Kita belum tahu, kita nda sampai ke situ, yang penting jelasnya beliau datang meninjau saja dulu lokasinya. Masalah pekerjaannya kan, kami rapat selanjutnya di Jakarta. Saya akan ke Jakarta lagi," ungkapnya.

"Jadi masalah lokasi yang akan dibangun mereka meninjau. Mereka melihat juga administrasi. Hanya itu saja," lanjut Suherman.

Konstruksi Mulai November-Berstandar FIFA

Sementara itu, Kementerian PUPR memastikan konstruksi proyek stadion di Sudiang akan dimulai pada November dengan skema multiyears contract (MYC). Stadion itu juga akan dibangun dengan standar FIFA.

"Sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke Sulsel pada September 2023 lalu, Kementerian PUPR akan membangun Stadion Sepak Bola Sudiang di Makassar yang berstandar FIFA," tulis Kementerian PUPR dilansir dari akun instagramnya, Kamis (25/4).

Kementerian PUPR juga berencana untuk mempercepat penyusunan dokumen yang dibutuhkan, termasuk menyiapkan Detail Engineering Design (DED) stadion tersebut. Pembangunan stadion ini dikerjasamakan dengan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.

"Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian PUPR akan mempercepat penyusunan dokumen Readiness Criteria (RC) antara lain melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan bekerja sama dengan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar dalam penyiapan Amdal Andalalin," katanya.

"Pekerjaan fisik ditargetkan dimulai pada November 2024 secara multiyears contract (MYC)," tambahnya.

Pemprov Sulsel Koordinasi Otoritas Bandara soal Lokasi Stadion

Suherman kembali menambahkan, pihaknya akan bertemu Otoritas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk membahas lokasi pembangunan stadion yang berdekatan dengan bandara. Rencana itu mengemuka usai tim PUPR meninjau lokasi proyek tersebut.

"Itu kami bahas juga kemarin (soal lokasi proyek stadion berdekatan dengan bandara). Kami sementara rapat dengan Dishub," ucap Suherman.

Dia mengatakan rencana ini bagian dari upaya memastikan kelancaran pembangunan stadion tahun ini. Namun, Suherman belum merinci kapan pertemuan dengan otoritas bandara akan berlangsung.

"Kami akan rapat juga nanti dengan Dishub bersama pihak bandara. Itu semua yang akan kita bicarakan, dimana titik letaknya," bebernya.

Dia menuturkan Pemprov Sulsel memiliki lahan seluas 74 hektare di kawasan GOR Sudiang, namun hanya 20 hektare di antaranya yang digunakan untuk pembangunan stadion. Lokasi proyek itu kata Suherman, akan menyesuaikan dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

"Kan kita punya lahan 74 hektare. Artinya, kalau dilihat titiknya misalnya, dia punya jalur pesawat. Kan bisa bergeser sedikit. Itu kita menghindar. Kita punya lahan di sini besar. Kita lihat, tinggal kondisikan," imbuhnya.

"Tergantung dengan Dishub dan pihak bandara, dan PUPR. Yang jelas kami Dispora menyiapkan lahan dan memperlihatkan ini lahan kami. Semua akan dibahas, tidak mungkin kita diamkan," tutup Suherman.