Kata Pakar soal Koalisi-Bakal Paslon Belum Mengerucut di Pilwalkot Makassar

Kata Pakar soal Koalisi-Bakal Paslon Belum Mengerucut di Pilwalkot Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 24 Apr 2024 17:30 WIB
ilustrasi opini tentang pemilu
Foto: ilustrasi: edi wahyono
Makassar -

Pakar Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai bakal pasangan calon (paslon) dan koalisi partai politik (parpol) untuk pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar, Sulawesi Selatan belum mengerucut. Parpol dan kandidat dinilai masih saling melihat perkembangan politik menjelang pendaftaran paslon pada Agustus 2024 mendatang.

"Jadi masih banyak dinamika yang ditunggu oleh parpol siapa yang akan mereka usung. Termasuk PDIP, Gerindra, siapa yang akan diusung, NasDem juga masih mengambang. Sehingga parpol ini saling menunggu," ujar Ali kepada detikSulsel, Rabu (24/4/2024).

Apalagi di Makassar, kata Ali, tidak ada parpol yang meraih kursi dominan yang bisa mengusung sendiri tanpa koalisi. Maka dari itu menurutnya perlu waktu konsolidasi dan komunikasi antar parpol sebelum menetapkan usungan bakal calon dan koalisinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada partai yang terlalu dominan dan bisa mencalonkan sendiri sehingga harus menunggu konsolidasi-konsolidasi yang akan terbentuk baru kemudian mereka bisa mengambil sikap yang jelas," jelasnya.

Ali juga menilai parpol dan kandidat masih saling intip kekuatan masing-masing. Apalagi di Pilwalkot kali ini tidak ada figur yang mendominasi, baik Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin alias Appi, maupun Ketua NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi alias Cicu.

ADVERTISEMENT

"Calon yang ada itu tidak ada yang terlalu unggul antara satu dengan yang lain. Cicu misalnya, ataupun Rudianto Lallo kira-kira kekuatannya sama, Appi masih ditunggu reaksi politiknya walaupun punya pengalaman 2 kali bertarung di pilwalkot Makassar. Kekuatan Appi juga masih tergantung dari siapa-siapa yang pasti maju dan koalisi apa yang terbentuk," beber Ali.

Sementara istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Indira Jusuf Ismail dinilai akan mempengaruhi konstelasi politik nantinya. Sementara hal lain adalah parpol masih menunggu figur kuat seperti mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical) dan Fatmawati Rusdi.

"Apakah Fatma akan naik kelas jadi wagub atau maju sebagai wali kota atau tetap jadi anggota DPR RI," katanya.

"(Makanya) Partai belum berani terburu-buru memutuskan meski makin dekat Pilkada mereka masih wait and see sambil terus menjajaki calon yang punya potensi kuat. Karena yang ada sekarang potensinya kurang lebih sama," tambahnya.

Hal lain yang menyebabkan koalisi parpol dan bakal paslon belum mengerucut imbas dari Pilkada dilaksanakan serentak. Penentuan koalisi dan paslon di Pilwalkot Makassar dan Pilgub Sulsel dinilai akan saling berkorelasi.

"Konstalasi politik di Pilwali Makassar sangat kuat korelasinya dengan Pilgub. Pilgub juga belum ada pasangan dan koalisi yang pasti. Siapa mencalonkan siapa belum jelas dan itu berpengaruh di Pilwalkot karena kekuatan di Pilgub juga sangat dipengaruhi kekuatan figur di Pilwalkot," katanya.




(sar/ata)

Hide Ads