Pengakuan Pria Bunuh-Timbun Mayat Istri di Kandea Makassar Sejak 6 Tahun Lalu

Pengakuan Pria Bunuh-Timbun Mayat Istri di Kandea Makassar Sejak 6 Tahun Lalu

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 15 Apr 2024 07:00 WIB
Pria bunuh lalu timbun mayat istri di Makassar ditangkap polisi.
Foto: Pria bunuh lalu timbun mayat istri di Makassar ditangkap polisi. (Reinhard/detikSulsel)
Makassar -

Polisi menangkap pria berinisial H (43) gegara membunuh istrinya inisial J (35) lalu menimbun mayat korban dalam rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak 6 tahun lalu. Pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena cemburu.

Mayat korban yang tinggal tulang belulang ditemukan di Jalan Kandea 2, Lorong 116 No.6B, Kecamatan Bontoala, Makassar pada Minggu (14/4). Sementara korban diamankan atas laporan anaknya ke polisi pada Sabtu (13/4).

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di lorong 1. Jadi saya tanyakan (soal pertemuan itu), dia (korban) tidak mengaku," kata pelaku H saat diinterogasi polisi, Minggu (14/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

H mengaku menganiaya istrinya hingga tewas pada 2018 lalu. Saat itu, H menganiaya istrinya menggunakan tangan dan balok kayu.

"Saya pukul pakai tangan dengan balok kecil. (Kejadian penganiayaan) Kira-kira tahun 2018," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia menuturkan istrinya meninggal setelah dipukul di bagian dada dan perut. Dia tak menyangka jika penganiayaan itu membuat istrinya tewas seketika.

"Saya pukul dada dan perut. Saya lupa (berapa kali dipukul)," katanya.

Setelah itu, pelaku lalu menimbun jasad korban di halaman belakang rumah dengan pasir. Hal ini dilakukan dengan maksud menghilangkan jejak aksi kejinya terhadap korban.

"(Jenazah) Saya timbun pakai pasir, saya kasih semen di atasnya tapi saya tidak cor," tuturnya.

Pelaku Kerap Cekcok-Pukuli Korban

Tetangga korban bernama Sahari mengatakan bahwa pelaku dan korban memang sering cekcok. Bahkan, pelaku kerap memukuli istrinya hingga disaksikan oleh tetangganya.

"Sebelumnya ditahu memang ji bilang cekcok biasa keluarga toh," kata Sahari, Minggu (14/4).

Sahari mengaku tidak mengetahui lebih jauh duduk perkara hingga pelaku menganiaya istrinya. Dia pun sangat syok saat mengetahui bahwa perbuatan pelaku membuat korban tewas.

"Biasanya ribut, sampai dipukul-pukul. Tapi kita tidak tahu bilang ada pembunuhan begini. Nda tahu, masalah keuangan kah atau apa," tuturnya.

Sahari menambahkan, pelaku tinggal di rumah itu sejak kecil hingga berkeluarga. Dengan begitu, dia mengaku sangat mengenali watak pelaku yang cukup temperamen itu.

"Masih kecil dia tinggal di sini toh. Orang tuanya juga. Sampai besar, sampai beristri. Kalau dia tiap hari, memang dia tidak bekerja. Tapi nda tahu bagaimana sama istrinya," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads