Kegembiraan itu turut dirasakan pedagang ayam potong bernama Accang (21) dan kakaknya yang bernama Rais (25). Dua pria dari 14 bersaudara itu mengaku omzet mereka naik hingga 500 persen per hari ini.
"Hari ini ayam yang terjual sekitar 200-an dari total 300-an ekor. Sisanya ada 100-an ekor lagi yang ingin kami jual. Kalau di hari biasa, ayam yang terjual sekitar 40-an ekor," kata Accang saat berbincang dengan detikSulsel di Pasar Pa'baeng-Baeng, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Senin (11/3/2024).
Accang mengakui harga ayam potong mengalami kenaikan yang cukup tajam, yakni dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per ekor. Namun kenaikan itu tak membuat permintaan menurun.
"Di hari biasa, kami jual Rp 50 ribu atau Rp 55 ribu per ekor. Hari ini, kami jual Rp 60 ribu per ekor," ujarnya.
Accang menjelaskan permintaan yang tinggi bukan datang dari usaha rumah makan, melainkan datang dari konsumsi rumah tangga. Dia bahkan sampai harus meminta bantuan Rais dan kedua rekannya untuk melayani pembeli.
"Hari ini kami berempat yang memotong ayam. Kalau saya sendiri, nanti kewalahan, dan pembeli malah pergi (tidak jadi membeli) karena menunggu lama pemotongan ayamnya selesai," tambahnya.
![]() |
Sementara itu, Rais memberikan tips ke masyarakat agar berhati-hati saat membeli ayam potong. Warga harus dapat membedakan antara ayam yang masih segar dan telah disuntik.
"Kalau beli ki ayam, lihat-lihat ki juga. Kalau nda ada lalatnya, hati-hati ki. Yang seperti itu biasanya disuntik,"ujar Rais.
(hmw/ata)