Dia juga mengaku uang yang dibagikan pada saat itu mencapai Rp 100 juta. Uang itu disimpan dalam dus kemasan air mineral.
"Kan saya keliling, cari orang-orang yang betul-betul membutuhkan, bukan satu titik saja, ada beberapa titik saya datangi. Iya, ada (Rp 100 juta)," sebutnya.
Sadap menyebut dirinya telah memberi tahu warga yang menerima uang itu hanya sekadar sedekah. Bukan keharusan untuk memberi suara di Pileg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ini uang yang saya kasih ke kamu adalah bagian dari sedekah, bukan karena saya caleg. Saya sampaikan jangan pilih saya kalau kau anggap ini money politic, kalian harus bersumpah karena tidak seperti itu," paparnya.
Sadap menambahkan, ia memang sengaja bagi-bagi uang saat tengah malam supaya menyasar pengamen di jalanan. Menurutnya, meski mereka masyarakat kurang mampu tetapi tetap harus cerdas memilih sosok wakil rakyat dengan melihat rekam jejaknya.
"Soal caleg, kalian harus cerdas melihat sosok yang harus kamu dukung, kenal kepribadiannya, kenal keluarganya, kenal hubungan sosialnya, apa-apa saja yang pernah dilakukan (track record)," kata Sadap menirukan perkataannya kepada warga tersebut.
"Kalau dengan uang ini kalian menganggap bahwa saya harus dipilih, jangan kau pilih saya dan saya tidak akan kasih kalian uang," lanjut Sadap.
Dia menambahkan, dirinya justru memberi tahu agar warga untuk menghindari politik uang atau money politic. Di sisi lain, Sadap menyebut dirinya tidak membawa alat peraga kampanye (APK) kala membagi uang di Pantai Losari.
"Saya tidak membawa alat peraga kampanye (APK) dan saya juga tidak sampaikan bahwa pilih saya. Saya sampaikan bahwa ingat, kalian jangan mau dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hindari money politic karena itu dosa besar," pungkasnya.
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)