Konsep Baru Mamminasata Dibahas Jokowi: Terkoneksi Darat-Laut, Dukung IKN

Konsep Baru Mamminasata Dibahas Jokowi: Terkoneksi Darat-Laut, Dukung IKN

Kanavino Ahmad Rizqo - detikSulsel
Selasa, 27 Feb 2024 19:13 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Pangdam, Kapolda, Pangkoopsud II, Danlantamal VI, serta wali kota-bupati di Sulsel usai bertemu Presiden Jokowi (Kanavino/detikcom)
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Pangdam, Kapolda, Pangkoopsud II, Danlantamal VI, serta wali kota-bupati di Sulsel usai bertemu Presiden Jokowi (Kanavino/detikcom)
Jakarta -

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menawarkan konsep baru pengembangan kawasan metropolitan Mamminasata di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan jalan lingkar di kawasan Mamminasata ke depan direncanakan terkoneksi dengan jalur laut dan menjadi penopang Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Bahtiar awalnya menjelaskan kawasan Mamminasata merupakan wilayah aglomerasi yang di dalamnya tergabung Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Gowa. Namun pengembangan kawasan itu ke depan akan melibatkan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Hal ini karena Pangkep memiliki kawasan kepulauan yang dapat terhubung dengan Maros-Makassar.

"Nah, hanya hari ini kita tambahkan Pangkep. Kenapa? Makassar dan sekitarnya ini dia terkoneksi dari sisi daratan dan tekoneksi juga dari sisi laut, karena Makassar ini kan daerah pinggir laut. Dan Pangkep ini juga wilayah kelautan dan ada geopark yang namanya Maros-Pangkep," kata Bahtiar usai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahtiar menyebut Jokowi meminta masukan sejumlah kepala daerah yang berada di kawasan Mamminasata tersebut. Kawasan metropolitan Mamminasata ini perlu dibangun untuk memacu pertumbuhan perekonomian.

"Ini (kawasan metropolitan Mamminasata) supaya menjadi kota yang nyaman, sehat, kemudian ekosistemnya dibangun, baik ekosistem eknominya, sosial, termasuk bisnisnya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia meyakini kawasan Mamminasata ini akan menopang Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur. Apalagi Sulsel khususnya di Kota Makassar merupakan pintu masuk Indonesia timur.

"Dan kita tahu Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur dan menjadi pusat perdagangan Indonesia Timur. Dan penopang nanti IKN. Nanti bahan-bahan pangan di IKN dari Makassar," ucap Bahtiar.

Bahtiar menegaskan kehadiran kawasan metropolitan Mamminasata juga untuk mendukung kehadiran Makassar New Port (MNP) yang diresmikan Jokowi pada Senin (19/2) lalu. Apalagi MNP disebut-sebut pelabuhan terbesar di Indonesia setelah Tanjung Priok.

"Kemarin Bapak Presiden ke Makassar meresmikan New Port. Pelabuhan yang sangat besar sekali. Kapasitasnya 2,5 juta TEUs. Itu terbesar kedua setelah Tanjung Priok. Jadi memiliki potensi ekonomi yang luar biasa," ujarnya.

"Oleh karenanya kawasan Makassar dan sekitarnya itu harus diintegrasikan dengan jalur transportasi yang memadai. Transportasi kereta api maupun tol yang jalan lingkar, supaya tidak crowded di sisi daratnya maupun sisi pesisirnya," tambah Bahtiar.

Kehadiran MNP yang terkonektivitas dengan kawasan Mamminasata akan mengakselerasi suplai bahan pokok ke IKN. Bahtiar optimis hal ini mampu memacu pertumbuhan ekonomi.

"Ini nanti akan menyuplai bahan kebutuhan pokok untuk IKN, karena yang terdekat potensi pertanian peternakan terdekat dari IKN itu Makassar. Jadi ketika IKN beroperasi yang paling menikmati sebenarnya adalah Makassar dan sekitarnya, atau Sulawesi Selatan," ujarnya.

Bahtiar melanjutkan pengembangan kawasan metropolitan Mamminasata ini sedianya sudah digaungkan sejak lama yang di dalamnya juga akan dibangun sistem pengolahan air minum (SPAM). Proyek strategis nasional ini perlu dihidupkan kembali.

"Tinggal dihidupkan kembali apa yang direncanakan sudah lama ini, termasuk bagian-bagian yang Mamminasata yang sudah terbangun. Misalnya kemarin IPAL, nanti ada yang lain tentang SPAM regional dan tolnya yang menyambungkan ke pelabuhan," jelas Bahtiar.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan pengembangan kawasan Mamminasata tertuang dalam Perpres Nomor 55 tahun 2011. Danny berharap Kota Makassar bisa berkontribusi besar dalam pembangunan kawasan metropolitan Mamminasata.

"Ini memang sudah sempat diterbitkan Perpres menjadi dasar pembangunan konsep Maminasata tadi. Tapi kemudian, mudah-mudahan ini bisa ditindaklanjuti kembali dan mendapat dukungan langsung dari bapak Presiden," ujar Danny.

Danny mengatakan, 5 kabupaten/kota di Sulsel akan menjadi kawasan terintegrasi dalam pembangunan kawasan metropolitan Mamminasata. Dia berharap rencana ini bisa segera diakomodir pemerintah pusat.

"Tentu kita berharap ini bisa berjalan di mana kalau konsep ini berjalan, ini akan menjadi kawasan kolaborasi. Seperti Jakarta dan beberapa kota penyangga. Mudah-mudahan ini bisa terwujud, dimana Kota Makassar ini hub atau penghubung utama di kawasan Indonesia Timur," jelasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads