KPU Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), angkat bicara soal dugaan kecurangan saat penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). KPU Makassar menyebut proses penghitungan suara di TPS dan tingkat kecamatan dilakukan secara transparan atau terbuka.
"Rekapitulasi ini terbuka, pleno terbuka. Semua saksi bisa masuk, bisa melihat langsung rekapitulasi nya seperti apa," ujar Anggota KPU Makassar Abdi Goncing saat ditemui di kantornya, Rabu (21/2/2024).
Abdi menerangkan, proses rekapitulasi dilakukan secara berjenjang agar dilakukan koreksi terhadap kesalahan saat penghitungan suara di TPS. Misalnya kesalahan KPPS saat menulis atau membaca tally mark (turus) pada formulir C Plano.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kami sampaikan proses rekapitulasi ini yang mana mau dikoreksi yang banyak ditemukan salah tulis angkanya. Itu kemudian dikoreksi sama-sama," jelasnya.
"Proses rekapitulasi ini terbuka, ini bagian cara kita mengoreksi yang mis (kesalahan) di TPS. Kepada seluruh calon (caleg), teman-teman kami di tingkat kecamatan melaksanakan tugasnya secara profesional, sesuai prosedur yang ada," imbuhnya.
Sehingga, Abdi mengklaim tidak akan ada suara hilang karena prosesnya dilakukan secara transparan. Dia juga memastikan akan mengoreksi rekapitulasi tingkat kota jika ada kecurangan saat rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
"Jadi tidak ada suara yang hilang karena prosesnya sangat terbuka. Bahkan teman teman kecamatan itu melaksanakan live streaming ini untuk melihat' tidak ada proses pengalihan suara, ada curi suara itu tidak ada seperti itu. Semuanya bisa dikoreksi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengeluhkan suaranya hilang di sejumlah TPS di Makassar. Jumlah suara dari data saksi internal partai dengan rekapitulasi suara di TPS berbeda.
"Berdasarkan temuan kami ada beberapa TPS yang sempat ditemukan (suara hilang)," ujar Kuasa Hukum yang juga caleg PPP Makassar Anzar Makkuasa, Selasa (21/2).
Sementara itu, Ketua DPC PSI Biringkanaya Yodi Kristianto juga mengeluhkan suara partainya hilang. Berdasarkan penelusurannya, Yodi mengaku sebanyak 13 suaranya hilang di TPS.
"Di lapangan C1 itu berbeda bahkan nihil dengan hasil penghitungan suara yang ditempel di dinding oleh KPPS dan data yang saksi kita pegang. Kalau bedanya hanya satu atau dua suara mungkin masih masuk terjadi kekeliruan tetapi ini 13 suara yang hilang. Kejadian serupa terjadi di beberapa TPS," ujar Yodi kepada detikSulsel, Rabu (21/2).
(asm/hsr)