Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan masih banyak formulir C-6 atau undangan memilih di Makassar belum terdistribusi hingga H-1 pencoblosan. Bawaslu Sulsel berharap KPU melakukan antisipasi agar hak suara warga tidak hilang atau disalahgunakan.
"Kalau C-Pemberitahuan saya sendiri melihat tadi, saya datang ketemu mengecek ada satu KPPS di Daya, saya datangi masih banyak yang belum terbagi. Ada yang tidak menemukan orangnya siapa, ini juga perlu diantisipasi," ujar Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad saat ditemui detikSulsel di kantornya, Jalan AP Pettarani, Selasa (13/2/2024).
Saiful menyebut anggota KPPS terkendala dalam menemukan alamat pemilih yang tercantum dalam undangan memilih tersebut. Dia mengakui alamat pemilih pada formulir C-6 sulit ditemukan oleh petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada alamatnya tapi tidak jelas, jadi ini di beberapa titik, mungkin yang di kampung-kampung, di desa-desa tidak terlalu rumit. Tapi di kota ini tantangan untuk membagi C-Pemberitahuan," ujar Saiful.
Dia juga menyebut pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) yang hanya satu orang tiap TPS kesulitan pendistribusian formulir ini. Pasalnya, 7 KPPS yang mendistribusikan undangan memilih membagi tugas.
"Agak kesulitan teman-teman PTPS untuk memastikan apakah itu sudah sampai atau tidak, karena 7 KPPS sementara PTPS hanya satu," jelasnya.
Tetapi pihaknya sudah minta ke KPPS agar distribusi undangan memilih itu didata dengan baik. Jejak dalam pendistribusinya harus jelas.
"Rekapnya nanti, siapa yang sampai (ke penerima), siapa yang menerimanya apakah langsung ketemu atau lewat keluarga atau dititip orang dipercaya itu didokumentasikan, termasuk yang dikirimi via WA kan bisa," ujar Saiful.
Bawaslu berharap agar KPU memperhatikan soal distribusi undangan ini agar sampai ke pemiliknya. Bawaslu Sulsel tidak ingin formulir C-6 itu digunakan oleh orang lain untuk tujuan tertentu.
"Itu yang akan kita pastikan sehingga nanti, kita tidak berharap seperti kasus 2019 ada di Makassar C-Pemberitahuan atau C-6 orang lain, digunakan orang lain. Itu yang kita wanti wanti," jelasnya.
(hsr/hsr)