Tekad Bulat Rahmat Erwin Mundur Jadi Atlet Sulsel Meski KONI Janji Fasilitasi

Tekad Bulat Rahmat Erwin Mundur Jadi Atlet Sulsel Meski KONI Janji Fasilitasi

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Sabtu, 10 Feb 2024 07:30 WIB
Lifter putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berpose usai menerima medali emas kelas 81 kg putra SEA Games 2023 di Taekwondo Hall, Olympic Complex, Phnom Penh, Kamboja, Senin (15/5/2023). Rahmat Erwin Abdullah berhasil meraih medali emas dan memecahkan rekor snatch dan clean and jerk SEA Games setelah membukukan angkatan snatch 158 kg dan clean and jerk 201 kg sehingga total angkatannya menjadi 359 kg.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Lifter Rahmat Erwin Abdullah raih emas dan pecahkan rekor SEA Games. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Makassar -

Rahmat Erwin Abdullah, atlet lifter ternama Indonesia asal Makassar, tekadnya sudah bulat untuk mundur jadi atlet Sulsel. Rahmat keukeuh untuk hengkang berkarir di Sulsel meski Komite Nasional Indonesia (KONI) Sulsel berjanji untuk memfasilitasinya.

Hal itu disampaikan oleh Erwin Abdullah, ayah sekaligus pelatih Rahmat. Erwin menyebut inisiasi KONI Sulsel bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Sulsel) untuk memfasilitasi keperluannya bersama sang anak sudah terlambat.

"Terlambat. Teriakan kami ini sejak tahun 2020. Tidak ada alasan untuk menahan kami. Kami sudah terlanjur sakit. Kebohongan demi kebohongan sudah kami dapatkan selama ini," ujar Erwin Abdullah kepada detikSulsel, Jumat (9/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwin mengatakan persoalan ini bukan hanya sekedar pemberian bonus oleh Pemprov Sulsel kepada dirinya dan Rahmat. Melainkan apresiasi berupa pembinaan pelatihan untuk mengasah lebih dalam bakat putranya.

"Sekali lagi, yang saya ributkan itu adalah masalah perhatian dalam bentuk apresiasi pembinaan. Bukan tentang apresiasi bonus," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia menuturkan hingga saat ini pemerintah daerah, baik Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel sama sekali tak pernah memenuhi insentif pembinaan yang dibutuhkannya. Termasuk sarana dan prasarana untuk berlatih hingga jaminan sosial di masa mendatang.

"Yang pastinya alasan pengunduran diri kami adalah bahwasanya Makassar dan Sulawesi Selatan tidak memberikan intensif pembinaan kepada kami. Baik kebutuhan berupa perlengkapan berlatih, pemenuhan nutrisi tambahan, jaminan kesehatan, serta tempat berlatih yang layak," jelasnya.

Erwin bahkan mengaku harus mengeluarkan biaya pribadi untuk memenuhi kebutuhannya itu. Hal itu dilakukan agar Rahmat dapat tetap mengasah bakatnya dan menguji kemampuannya di ajang kejuaraan nasional hingga internasional.

"Setiap selesai event besar kami ikuti dan kembali ke Makassar. Kami berlatihnya di gym. Saat kami ke gym untuk berlatih, maka kami harus merogoh kocek pribadi untuk membayar dan bisa berlatih," bebernya.

Di satu sisi, dia kembali mengungkit soal bonus yang diberikan oleh Pemprov Sulsel saat Rahmat berhasil membawa nama baik Sulsel usai meraih juara. Hanya saja, kata Erwin, Pemprov Sulsel justru abai kala Rahmat berhasil memecahkan rekor Asia hingga dunia di bidang olahraga angkat besi ini.

"Kalo masalah tidak diapresiasinya beberapa prestasi dan pemecahan rekor dunia di setiap pertandingan, itu kami sudah ikhlaskan. Perlu diketahui Pemprov Sulsel di saat mengadakan (kejuaraan) Porprov, pemecah rekor selalu ada rewardnya. Tapi kami yang rekor dunia dan Asia justru tidak ada artinya bagi mereka," tandasnya.

Simak pernyataan KONI Sulsel di halaman selanjutnya...

Pernyataan KONI Sulsel Siap Fasilitasi Keperluan Erwin-Rahmat

KONI Sulsel mengungkap bakal mempertemukan Erwin Abdullah, Rahmat Erwin Abdullah, dan Dispora Sulsel. Langkah ini dilakukan untuk membicarakan keperluan Rahmat agar tak mundur jadi atlet kebanggaan Sulsel.

"Saat ini kami sementara melakukan komunikasi lebih lanjut terkait isu itu. Ini perlu diluruskan. Kami juga sudah sampaikan ke Pak Kadispora. Bahwa ada hal-hal yang perlu dibicarakan lebih teknis terkait dengan keberadaan Rahmat Erwin Abdullah," ucap Sekretaris KONI Sulsel Mujiburrahman kepada detikSulsel, Kamis (8/2).

Mujiburrahman menyebut pertemuan itu untuk membahas seluruh keperluan yang dibutuhkan oleh Erwin dan Rahmat agar tetap di memperkuat Sulsel di ajang kejuaraan olahraga angkat besi. Di satu sisi, Pemprov Sulsel juga tak pernah absen untuk memberi bonus kepada Rahmat dan Erwin selama ini.

"Seperti itu. Itu yang mau kita bicarakan. Seperti apa yang tidak disupport. Karena selama ini, pengakuan dari Dispora bahwa dari tahun 2020 setiap ada event yang dimenangkan Pak Erwin Abdullah, selalu ada reward dari pemerintah melalui Dispora," ungkapnya.

Dia kembali memastikan agar persoalan akan dibahas secara saksama agar menemui titik terang. Seluruh pihak akan didudukkan bersama, termasuk pihak Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Sulsel.

"Nah, saya kira itu lah yang saya maksud dengan hal-hal teknis. Perlu didudukkan atletnya, Dispora, hadir juga dari PABSI, dan KONI Sulsel. Untuk membicarakan hal teknis," imbuhnya.

Dia juga menanggapi keluhan Erwin yang tidak memiliki sarana latihan yang layak di Makassar. Menurut Mujiburrahman, pada dasarnya pihaknya telah menyediakan tempat itu di kantor KONI Sulsel.

"Di kantor KONI Sulsel itu sebenarnya ada ji tempat kita siapkan di lantai 1. Itu lengkap dengan alat-alat gym-nya semua. Cuma beliau mungkin butuh fokus. Tempat yang khusus," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/ata)

Hide Ads