Jalangkote adalah salah satu makanan khas Makassar yang sangat populer. Berkat kepopulerannya, kudapan yang satu ini bisa ditemukan dengan sangat mudah di berbagai sudut kota.
Bagi detikers yang sedang berkunjung ke Kota Makassar, tak lengkap rasanya jika belum mencicipi makanan satu ini. Jajanan tradisional ini juga biasanya banyak dicari untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.
Meskipun sekilas tampak mirip pastel, keduanya sebenarnya sangat berbeda. Lantas, apa perbedaan jalangkote dan pastel?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menjawab rasa penasaran detikers, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Jalangkote, Makanan Khas Makassar yang Populer
![]() |
Kepopuleran jalangkote sebagai salah satu jajanan tradisional khas Kota Daeng tak perlu diragukan lagi. Makanan ini digemari oleh semua kalangan dan kerap disantap dalam berbagai kesempatan.
Ukurannya yang cukup besar, dengan isian sayur, telur, bihun, mie, dan daging yang lengkap membuat makanan ini sangat digemari. Isian sayurnya antara lain ada wortel, ubi, tauge, dan lain-lainnya.
Sebagai pelengkap, makanan ini disajikan bersama dengan sambal cair yang terbuat dari cabai dan campuran cuka.
Karena itu, meskipun tergolong ke dalam makanan ringan namun jalangkote cukup mengenyangkan. Tak hanya sebagai cemilan, warga setempat tak jarang menjadikannya menu sarapan, maupun hidangan di berbagai acara, dan hajatan yang digelar.
Perbedaan Jalangkote dengan Pastel
Bagi yang masih bingung perbedaan jalangkote dengan pastel, berikut ulasan lengkapnya seperti dirangkum dari detikfood:
Kulit
Jalangkote lebih mirip pastel karena menggunakan adonan pastry bukan roti seperti panada. Namun, bentuk jalangkote lebih besar dan adonan kulitnya lebih tipis.
Sementara pastel, memiliki ciri bentuk setengah lingkaran dengan uliran di pinggirnya. Kulitnya dibuat dari adonan pastry berbahan tepung terigu, garam, bumbu penyedap, margarin, dan air.
Tambahan Rempah
Jalangkote biasanya menggunakan rempah berupa pala dan jintan. Rempah ini tidak ada di dalam campuran rempah isian pastel.
Isian
Dari segi isian, jalangkote juga bisa diisi kentang, soun, sayuran, dan daging seperti pastel. Namun rasanya sedikit berbeda karena adanya tambahan rempah. Lalu, ada juga jalangkote versi manis yang diberi isian ubi jalar dan kismis.
Sedangkan pastel biasanya diisi suun, telur, dan sayuran seperti wortel dan kentang. Banyak juga yang menambahkan telur rebus sebagai isiannya.
Penyajian
Pembeda lain dari jalangkote adalah pelengkapnya. Jalangkote disajikan bersama saus sambal cair yang dibuat dari campuran cabe dan cuka. Rasanya yang pedas agak masam sudah pasti bikin ketagihan. Sementara itu, pelengkap sajian pastel bisa berupa cabe rawit hijau atau sambal kacang.
Sejarah Jalangkote di Makassar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jalangkote sendiri berarti penganan yang dibuat dari tepung terigu. Di dalamnya diisi dengan taoge dan mi.
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, jalangkote ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia sejak tahun 2015. Tidak diketahui sejarah dari kuliner ini, namun masyarakat Bugis-Makassar telah menyajikan jajanan ini sejak dahulu. Rasanya gurih dan dapat dijadikan kuliner pendamping minum teh atau disajikan saat menerima tamu atau saat jalan-jalan.
Sementara itu, menurut Budayawan Bugis-Makassar Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh, S.S., S.Pd., M.Hum, nama jalangkote sendiri memiliki sejarah yang unik. Ia mengatakan makanan ini diberi nama jalangkote karena dulu para penjualnya yang didominasi oleh anak-anak kerap menjajakan jualannya sambil berjalan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cara berteriak.
Dalam bahasa Makassar, jalangkote terdiri dari dua kata yakni 'jalang' yang berarti jalan. Sedangkan 'kote', berasal dari suara bunyi ayam atau yang berarti teriakan.
"Penamaan jalangkote itu dilihat dari namanya yah, 'jalang' itu kan jalan, kemudian 'kote' itu diambil dari penamaan ayam yang berbunyi. Kote artinya bunyi atau teriak, makanya jalangkote itu disebut yang dijajakan dengan cara berteriak," jelas Firman kepada detikSulsel, Senin (27/3/2023).
Meskipun cukup populer, ternyata jalangkote merupakan salah satu makanan khas Makassar yang dikenal sejak abad ke-19. Sehingga, Firman mengatakan jalangkote merupakan jenis makanan modern karena tahun kemunculannya tersebut.
"Kalau sejarahnya itu kan makanan modern, sudah masuk makanan modern yah. Karena dia hadir nanti di abad ke-18 atau 19, seribu sembilan ratusan baru muncul," jelasnya.
Cara Pembuatan Jalangkote
Bagi detikers yang penasaran dengan rasa jajanan tradisional khas Makassar ini, tak perlu risau. Jalangkote pun sudah banyak dijajakan di berbagai daerah di Indonesia.
detikers juga bisa membuatnya sendiri apabila memungkinkan. Proses pembuatannya pun terbilang cukup mudah dan praktis.
Seperti halnya membuat pastel, isian jalangkote seperti sayur, daging dan telur, hanya perlu dibalut dan dibentuk dengan kulit yang tipis menggunakan cetakan khusus. Kemudian, adonan yang sudah terbentuk seperti bentuk pastel tersebut digoreng hingga matang.
Untuk menyempurnakan rasa, sajikan dengan saus pedas dan sedikit masam. Nikmatnya paduan isian jalangkote dengan kulit yang kering dan renyah, serta cocolan sausnya sangat cocok menjadi camilan ketika berkumpul dengan kerabat.
Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang jalangkote, makanan khas Makassar yang mirip tapi tak sama dengan pastel. Tertarik mencobanya?
(edr/urw)