Mie instan menjadi salah satu makanan populer di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai makanan harian.
rasa mie instasi memang lezat, namun mengonsumsinya secara berlebihan memberi dampak buruk bagi kesehatan. Hal ini lantaran kandungan natrium dan kalori pada mie instan sangat tinggi.
Melansir detikFood yang mengutip Chefol.com (20/09/22), natrium dikaitkan dengan penyakit kanker, jantung, stroke, dan tekanan darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas berapa batas aman makan mie instan? Sebelum mengetahui hal itu, sebaiknya mengetahui risiko mengonsumsi mie instan secara berlebihan.
Umumnya, sebungkus mie instan mengandung di atas 50% asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Selain itu, mie instan juga mengandung kandungan Tertiary Butyl Hydroquinone (TBHQ). TBHQ merupakan pengawet kimia yang berperan untuk mengawetkan produk mie instan.
Kandungan ini membuat mie instan bisa bertahan di perut dalam waktu berjam-jam sebelum dicerna sepenuhnya. Umumnya dapat dicerna dalam waktu dua jam setelah dikonsumsi.
TBHQ dapat menekan saluran pencernaan dan membuatnya menjadi tidak lancar. Meskipun kandungannya rendah, tetapi jika sering dikonsumsi maka akan berisiko, mulai dari pembengkakan hari, kerusakan saraf, dan limfoma.
Tidak hanya itu, banyak mie instan yang juga mengandung MSG. Kandungan itu bisa menyebabkan kelelahan, tekanan darah tinggi, mual, ketegangan otot, dan sakit kepala.
Nah, lantas berapa batas aman mengonsumsi mie instan?
Banyak ahli gizi menyarankan bahwa batasan maksimal mengonsumsi mie instan adalah dua kali dalam dua minggu.
Jadi, dalam sebulan maksimal boleh mengonsumsi mie instan sebanyak 4 kali. Efek samping lain dari mengonsumsi mie instan berlebihan adalah naiknya berat badan.
Mengingat mie instan mengandung kolesterol dan karbohidrat yang jauh lebih tinggi dibandingkan protein. Meski begitu, ada tips sehat untuk memasak mie instan.
Jangan lupa menambahkan protein seperti daging, olahan daging atau telur dan mengganti bumbu mie instan dengan kuah kaldu ayam. Kamu juga bisa memilih mie dari bahan yang rendah karbohidrat, seperti mie dari sayuran.
(alk/urw)