Ide takjil hari ini ada jalangkote, kudapan khas Kota Makassar yang menyerupai dengan sajian pastel. Makanan ini merupakan salah satu menu buka puasa yang populer di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Meskipun mirip, jalangkote dan pastel memiliki perbedaan dari segi tekstur kulit dan juga cara penyajiannya. Jalangkote memiliki kulit yang lebih tipis dan garing ketimbang pastel.
Gorengan khas Makassar ini termasuk menu takjil yang banyak dicari di bulan Ramadan. Selain teksturnya yang garing dang gurih, jalangkote memiliki isian yang cukup beraneka macam, mulai dari potongan ubi jalar, bihun atau mie, sayuran, dan juga irisan telur rebus.
Jalangkote dapat dinikmati bersama sambal cair yang terbuat dari cuka dan cabe rawit. Perpaduan antara jalangkote dan sambal yang khas menghasilkan cita rasa yang gurih, pedas, dan juga asam.
Jajanan yang satu ini sangat mudah didapatkan saat bulan Ramadan, biasanya banyak penjual menjajakan jalangkote di pinggir jalan. Tapi tenang, jika ingin membuat jalangkote sendiri di rumah bisa mengikuti cara pembuatannya berikut ini.
Bahan Kulit Jalangkote
- 100 gr tepung terigu
- 1 sdm tepung sagu
- 2 sendok makan margarin
- secukupnya air putih
- Sejumput garam dan merica
- 20 gram minyak goreng
Bahan Isian Jalangkote:
- 1 keping bihun, rebus dan tiriskan
- 2 batang wortel, potong dadu kecil (rebus)
- 1 buah kentang, potong dadu(rebus)
- 3 siung bawang putih (haluskan)
- 4 butir bawang merah(haluskan)
- daun seledri
- penyedap rasa
- garam secukupnya
- 2 sendok makan gula pasir
Bahan Saos Cair:
- 20 buah cabai rawit haluskan
- 4 siung bawang putih haluskan
- 1 sdt cuka
- 1/2 sdm tepung maizena, larutkan dengan air Gula
- garam,
- air secukupnya
Cara Pembuatannya:
- Siapkan wadah untuk membuat kulit jalangkote.
- Masukkan bahan tepung terigu, tepung sagu, telur, margarin, dan minyak goreng ke dalamnya. Aduk hingga rata.
- Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk dan diuleni sebentar.
- Gilas adonan hingga tipis dan cetak bentuk bulat.
- Tumis bumbu yang sudah disiapkan. Masukkan wortel dan kentang rebus, aduk rata. Tambahkan dengan bihun, seledri dan beri garam, gula, dan penyedap rasa.
- Cek rasanya dan koreksi sesuai selera, angkat lalu dinginkan.
- Ambil kulit jalangkote, beri isian dan tutup rapat. Pilin pinggirannya setelah itu goreng hingga matang.
- Untuk sambal cairnya, masak semua bahan hingga mendidih.
- Kentalkan saus dengan larutan maizena, setelah itu saring.
- Sajikan jalangkote yang telah digoreng dengan saus.
Asal Usul Penamaan Jalangkote
Jalangkote salah satu makanan khas Makassar yang dikenal sejak abad ke-19. Dalam bahasa Makassar Jalangkote terdiri dari dua kata yakni "jalang" yang berarti jalan, sementara "Kote" berasal dari suara bunyi ayam atau yang berarti teriakan.
Budayawan Bugis-Makassar Universitas Hasanuddin(Unhas) Dr. Firman Saleh, S.S., S.Pd., M.Hum menjelaskan makanan ini di beri nama jalangkote karena dulunya para penjual yang didominasi oleh anak-anak. Mereka menjajakan jualannya sambil berjalan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cara berteriak.
"Penamaan jalangkote itu dilihat dari namanya yah, jalang itu kan jalan kemudian kote itu diambil dari penamaan ayam yang berbunyi. Kote artinya bunyi atau teriak, makanya jalangkote itu disebut yang dijajakan dengan cara berteriak," jelas Firman kepada detikSulsel, Senin (27/3/2023).
Firman menjelaskan meskipun dikenal sebagai makanan khas yang melegenda, jalangkote merupakan jenis makanan modern. Hal itu dikarenakan makanan ini mulai muncul pada abad ke-19.
"Kalau sejarahnya itukan makanan modern sudah masuk makanan modern yah. Karena dia hadir nanti di abad ke-18 atau 19, seribu sembilan ratusan mi baru muncul," jelasnya.
Dia juga mengatakan, dengan rasa yang gurih membuat jalangkote cukup eksis di segala momen. Baik itu pada kegiatan hajatan maupun di bulan Ramadan, makanan ini memiliki tempat di hati masyarakat.
"Jalangkote lebih gurih dan tidak bisa dipungkiri hampir di semua momen di Sulawesi Selatan itu jalangkote sangat laris manis. Mau itu dia makanan persembahan, acara-acara hajatan itu jalangkote memang punya tempat, ehh daya tarik tersendiri yah apalagi di bulan puasa," kata Firman.
Simak Video "Video: Curahan Hati Pedagang Takjil di Masjid Istiqlal yang Omzetnya Menurun"
(alk/alk)