Majelis Ulama Indonesia Nyatakan Es Krim Mixue Halal

Majelis Ulama Indonesia Nyatakan Es Krim Mixue Halal

Tim detikFinance - detikSulsel
Jumat, 17 Feb 2023 19:30 WIB
Mixue resmi halal
Foto: Instagram/mixueindonesia
Jakarta -

Mixue Ice Cream & Tea akhirnya mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI menyatakan seluruh bahan yang digunakan Mixue halal dan suci.

Dilansir dari detikFinance, Jumat (17/2/2023), fatwa halal Mixue ditetapkan berdasarkan laporan hasil pemeriksaan tim auditor lembaga pemeriksa halal (LPH). Tim tersebut sebelumnya memeriksa komposisi dan proses produksi yang dilakukan oleh Mixue.

"Dalam sidang, disimpulkan bahwa produk Mixue telah memenuhi standar halal yang ditetapkan MUI. Seluruh bahan yang digunakan adalah halal dan suci, kemudian dalam proses produksinya terjamin kesuciannya," ujar Ketua Bidang Fatwa Halal MUI Asrorun Niam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mixue Ice Cream & Tea merupakan waralaba internasional yang menawarkan minuman teh dan es krim segar. Mixue menyediakan berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake, dan produk es krim.

Dilansir dari situs resmi perusahaan, perusahaan es krim ini didirikan oleh Zhang Hongchao pada tahun 1997. Saat ini perusahaan ini sendiri dioperasikan oleh Mixue Bingcheng Co.,Ltd.

ADVERTISEMENT

Perusahaan ini bekerja sama dengan Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi, untuk memastikan kualitas setiap es krim dan teh yang dijualnya. Sementara untuk layanan pergudangan dan logistik, Mixue bekerja sama dengan Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd.

Rantai industri lengkap dibentuk untuk melindungi dan mempercepat pengembangan Mixue Ice Cream & Tea. Saat ini, Mixue sendiri telah memiliki lebih dari 20.000 toko yang tersebar secara internasional, termasuk di Indonesia.

Perjalanan Hongchao Bangun Bisnis Mixue

Berdasarkan catatan detikcom, Hongchao mendirikan Mixue Ice Cream & Tea saat masih menjadi mahasiswa di tahun keempat tepatnya tahun 1997. Hongchao awalnya menjual es serut di sebuah kota kecil di Zhengzhou.

Sebelum membuka usahanya, Hongchao sempat bekerja paruh waktu di sebuah toko minuman dingin yang khusus membuat es serut. Hal tersebut yang mendasari, Hongchao membangun bisnis.

Hongchao mendirikan bisnisnya sendiri dengan bermodalkan uang 4.000 yuan atau setara Rp 8 juta (kurs Rp 2.000) dari neneknya, ia mulai mendirikan kios es serut. Toko bernama "es serut aliran dingin" ini adalah pendahulu Mixue Bingcheng.

Modalnya terbatas membuat peralatan tokonya juga sangat sederhana. Bahkan mesin untuk memproduksi es serutnya pun dirakit oleh Hongchao dengan membeli motor, meja putar, dan Pemotong. Produk utama toko ini juga terbatas, hanya ada es serut, es krim, dan smoothie.

Setelah bisnisnya berkembang, Hongchao mulai menjual teh susu di tokonya. Hongchao dapat memperoleh lebih dari 100 yuan (Rp 200 ribu) sehari.

Namun ia mulai menemukan masalah, yakni produknya yang terpengaruh musim. Ia kemudian gagal dan toko pertamanya ini terpaksa ditutup.

Hongchao memutar otak, dengan keberaniannya, di tahun 1999 ia kembali mendirikan toko es serut berikutnya dan mengganti nama menjadi Mixue Bingcheng (MXBC). Berbagai tantangan pun ia hadapi selama bertahun-tahun, pada tahun 2006 ia akhirnya menemukan tempatnya di pasaran.

Di tahun itu, sejenis es krim dari Jepang berbentuk seperti obor mulai muncul di Zhengzhou, bertepatan dengan Olimpiade Beijing 2008. Es krim itu dikenal dengan nama es krim cone.

Akibatnya, harga es krim, yang semula satu atau dua yuan, telah meningkat lima atau sepuluh kali lipat. Hal ini menjadi inspirasi, Hongchao menemukan peluang bisnis dan berhasil menciptakan formula es krim yang murah.

Hongchao pun berhasil mengeluarkan produk es krim seharga 2 yuan atau setara Rp 4.000, di saat toko lain menjual hingga 10 yuan (Rp 20.000). Bisnisnya pun berkembang pesat dan digandrungi banyak peminat kala itu.

Pada tahun 2007, ambisi Hongchao membawanya untuk membuka waralaba. Akhirnya di tahun itu, lusinan toko dibuka dengan cepat di Provinsi Henan, tempat kantor pusat berada. Bahkan satu tahun kemudian, jumlahnya mencapai 180 gerai. Dan pada tahun 2008 itu, Mixue Bingcheng secara resmi menjadi sebuah perusahaan.

Mixue Bingcheng kemudian menjadi merek bubble tea tunggal terlaris di China, dengan pendapatan tahunan 6,5 miliar yuan (Rp 13 triliun) dalam setahun. DI 2018, Hongchao akhirnya melakukan ekspansi besar-besaran ke berbagai negara seperti Vietnam Singapura, Malaysia, hingga Indonesia.

Pada awal 2021, bisnis Mixue diperkirakan meraih pendapatan sebanyak 20 miliar yuan atau setara Rp 40 triliun, mengalahkan merek bubble tea premium lainnya.




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads