Pegawai Kantor Cabang Pembantu (KCP) PT Pos Kabupaten Takalar, Suprianto Dg Gassing (43) ditangkap polisi usai menikam atasannya bernama Suwanto Tahir (40) lalu merampok uang bantuan langsung tunai (BLT) Rp 600 juta. Pelaku mengaku khilaf melakukan aksinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya khilaf. Uangnya itu saya mau gunakan untuk kebutuhan sehari hari," ujar Suprianto kepada wartawan, Minggu (30/11/2025).
Suprianto mengakui mendatangi korban yang sedang berada di kantor. Sebelum melakukan penganiayaan, ia sempat bercanda dengan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ke kantor awalnya untuk minta panjar, cuma di sana kami cerita-cerita bercanda," sebutnya.
Suprianto bahkan menyebut tidak ada permasalahan yang terjadi antara dirinya dengan korban. "Tidak ada cekcok," lanjutnya.
Suprianto mengungkapkan dirinya telah bekerja sebagai karyawan di PT Pos sejak 10 tahun. Sementara itu, pengabdiannya di Kabupaten Takalar sudah memasuki tahun ke-7.
"Saya kerja di Kantor Pos hampir 10 tahun, kalau di Takalar baru 7 tahun," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Suprianto diamankan setelah menyerahkan diri ke polisi pada Sabtu (29/11). Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan setelah membawa kabur uang dalam brankas kantor.
"Jumlah uang yang diambil diperkirakan kurang lebih Rp 600 juta," kata Kasat Reskrim Polres Takalar, Iptu Hatta kepada wartawan, Senin (1/12).
Hatta menjelaskan, pelaku menyerang Kepala KCP PT Pos Takalar, Suwanto yang merupakan pimpinan pelaku. Korban diserang pelaku menggunakan palu dan alat pemadam api ringan (APAR).
"Penganiayaan pertama dengan cara memukul dengan menggunakan palu kemudian pelaku mengambil alat apar kemudian memukul dari belakang," paparnya.
Korban yang jatuh tersungkur kemudian ditikam menggunakan pisau. Serangan pelaku membuat korban berlumuran darah.
"Setelah melakukan pemukulan di bagian belakang, korban terjatuh. Kemudian diduga pelaku mengambil pisau kemudian menikam pada bagian paha korban," jelas Hatta.
(asm/hsr)











































