Seorang wanita berinisial EF (25) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku dianiaya kekasihnya bernama Mualif hingga mengalami lebam di sejumlah tubuhnya. Penganiayaan diduga dipicu karena pelaku cemburu usai korban menerima telepon dari nomor baru.
"Iya, dia cemburu buta sekali, dia pukul dan tendang saya," kata EF saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (30/11/2025).
Insiden tersebut terjadi di kawasan Pasar Sentral Kota Lama Kecamatan Kendari Barat, Kendari, Jumat (28/11). Awalnya, korban dijemput oleh pelaku menuju pasar tersebut sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu, mereka berhenti dan pelaku menginterogasi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia berhenti baru dia tanya saya siapa itu nomor baru di HP ku. Saya sampaikan itu keluargaku yang menelepon," ujarnya.
Pelaku yang cemburu buta sontak melakukan penganiayaan kepada korban dengan cara memukul bagian kepala. EF mengatakan pelaku juga sempat mencekik lehernya.
"Di situ dia pukul bagian belakang kepalaku, terus di muka juga dia pukul dan dia cekek saya. Setelah itu dia kasi turun saya baru dia pulang," bebernya.
EF mengatakan pelaku sebenarnya tinggal tidak jauh dari rumahnya di Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kendari. Pelaku memang sengaja mengontrak rumah tidak jauh dari tempat korban.
"Setelah dia kasih turun saya, dia pulang, rumahnya dekatji dengan rumahku. Saat saya tiba di depan rumah, dia datangi lagi marah. Di situ dia tendang saya di bagian perut berkali-kali," ujarnya.
Dia mengakui selama dua bulan terakhir memang menjalin hubungan dengan pelaku. Bahkan, pelaku menampakkan keseriusannya terhadap korban dengan rencana menikahinya.
"Saya kenal dia dua bulan kemarin ini, dia tiba-tiba datang di rumah bilang mau serius. Katanya dia dikenalkan ke saya dari temannya. Jadi istilahnya itu dia baru mengikat belum bertunangan," bebernya.
Tak terima perlakuan itu, korban lalu membuat laporan ke polisi. Belakangan, EF kaget karena mengetahui pelaku ternyata memiliki rekam jejak penganiayaan terhadap mantan istrinya.
"Kata polisi banyak laporan penganiayaannya. Untuk saya katanya tidak sampai babak belur, beda dengan istrinya sebelumnya," beber dia.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Kendari AKP Welliwanto Malau membenarkan adanya laporan korban. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan itu.
"Laporannya ada, sementara penyelidikan," pungkasnya.
(asm/sar)











































