32 Ponpes-Rumah Tahfiz di Parepare Belum Kantongi Izin Operasional

Ardiansyah - detikSulsel
Kamis, 23 Okt 2025 18:24 WIB
Foto: Pemkot dan Kemenag Parepare melakukan sidak ke sejumlah pondok pesantren hingga rumah tahfiz. (Ardiansyah/detikSulsel)
Parepare -

Sebanyak 32 pondok pesantren (ponpes) dan rumah tahfiz di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan belum mengantongi izin operasional. Hal itu ditemukan saat inspeksi mendadak (sidak) tim gabungan dari Pemkot Parepare, Kemenag hingga aparat penegak hukum (APH) hari ini.

"Iya tadi kami melakukan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren dan rumah tahfiz. Kami temukan ada 32 yang belum memiliki izin operasional," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Parepare Rustam Asta kepada detikSulsel, Kamis (23/10/2025).

Rustan mengatakan, ponpes dan tahfiz diminta untuk segera mengurus izin operasionalnya. Dia mengatakan, Pemkot dan pihak lainnya siap memfasilitasi dalam mengurus izin operasional ponpes dan tahfiz.


"Kita tanya apa kendalanya, karena kalau izin-izinnya itu tidak berbayar. Ternyata ada 5 persyaratan. Harus punya Kiai, harus punya masjid, harus punya santri," jelasnya.

Dia menjelaskan, kegiatan ini untuk mendorong ponpes dan tahfiz taat administrasi. Ponpes dan tahfiz yang tak memiliki izin operasional diimbau agar segera melakukan pengurusan.

"Satu, meninjau izinnya kan banyak di pesantren tidak terdaftar, baik di Kemenag, maupun di Dinas pendidikan. Kalau yayasannya bisa mendaftar di Kesbangpol. Di Kemenag sebagai pondok pesantren," ujarnya.

Di satu sisi, tim gabungan juga meninjau kondisi bangunan ponpes dan rumah tahfiz. Mereka ingin mencegah terjadinya kejadian seperti Ponpes Al Khoziny di Jawa Timur yang ambruk.

"Karena ada kejadian di Jawa itu kemarin yang Al Khozini. Untuk pembangunannya, kita juga pergi lihat semua. Bagaimana kondisi bangunan pesantren," jelas Rustam.

Tim gabungan juga mengecek kurikulum yang diterapkan Ponpes. Selain itu memastikan tidak ada aliran sesat yang diajarkan di dalam ponpes hingga rumah tahfiz.

"Misalnya ingin mendirikan negara Islam. Kita tadi minta juga supaya pasang lambang negara. Juga sama gambar presiden dan wakil presiden untuk di kantornya," pungkasnya.



Simak Video "Video Keluarga Kenang Sosok Putra Korban Ponpes Ambruk: Rajin Salat"

(sar/ata)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork