Siswi SMK Balanipa berinisial SA (16) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi korban bullying hingga dianiaya oleh teman kelasnya inisial RA (16). Pelaku yang merupakan anak Kepala SMK Balanipa telah dikeluarkan dari sekolah.
"(Sudah diberi sanksi) Sudah, yang pelaku RA dikeluarkan dari sekolah," ujar Wali Kelas XI SMK Balanipa, Rabia melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025).
Rabia mengatakan sanksi tersebut sesuai dengan permintaan keluarga korban. Pihak sekolah juga mengeluarkan satu siswa lain inisial SC (16) yang diduga ikut membully korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sanksi pemberhentian) Karena permintaan orang tua korban. (SC) Dikeluarkan juga karena di situ dia yang tersorot ikut menunjuk-nunjuk korban," terangnya.
Rabia mengatakan pihak sekolah baru akan mengirim surat pemberhentian kedua siswi tersebut ke orang tua masing-masing pada Kamis (16/10) besok. Hal itu berdasarkan persetujuan Kepala SMK Balanipa Rajuaddin.
"Besok katanya kepsek ditindaklanjuti dikasih surat untuk dikembalikan kepada orang tuanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rabia mengatakan pihak keluarga korban telah menerima permintaan maaf Kepala SMK Balanipa Rasjuddin yang juga orang tua dari pelaku RA. Dia mengaku turut hadir dalam pertemuan tersebut.
"(Keluarga korban) Menerima, saya sendiri yang ada di lokasi semalam," tuturnya.
Dia berharap korban tidak mengalami trauma atas perundungan tersebut. Teman kelas korban yang lain juga telah mendatangi rumah SA untuk memberikan dukungan dan semangat.
"Sekarang saya masih di rumah korban. Tadi saya bawa teman kelas korban datang lihat si korban untuk mensupport agar tidak trauma," pungkas Rabia.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa perundungan dan penganiayaan itu terjadi di SMK Balanipa, Kecamatan Balanipa, pada Jumat (10/10). Pelaku diduga kesal gegara korban yang piket membersihkan kelas tidak segera membuang sampah.
"Sebenarnya sepele, masalah buang sampah saja, dianggap si korban tidak mau buang sampah. Karena lagi jadwal piket kenapa tidak mau buang sampah," kata Kapolsek Tinambung Iptu M Azharil Naufal kepada wartawan, Rabu (15/10).
Azharil membenarkan bahwa pelaku RA merupakan anak Kepala SMK Balanipa. Dia juga menyebut orang tua pelaku telah mendatangi rumah korban untuk meminta maaf.
"(Orang tua pelaku kepala sekolah) Kalau itu iya, memang betul," imbuhnya.
(hsr/hsr)