Suasana Rumah Duka Mahasiswa UNG Tewas Usai Diksar Mapala Saat Tiba di Muna

Suasana Rumah Duka Mahasiswa UNG Tewas Usai Diksar Mapala Saat Tiba di Muna

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 24 Sep 2025 14:49 WIB
Jenazah mahasiswa UNG tewas usai Diksar Mapala tiba di Muna, Sultra.
Jenazah mahasiswa UNG tewas usai Diksar Mapala tiba di Muna, Sultra. Foto: (dok. istimewa)
Muna -

Jenazah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bernama Muhamad Jeksen (19) yang tewas usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), sudah dipulangkan ke rumah duka di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kedatangan jenazah disambut tangis keluarga.

Jenazah tiba di kampung halamannya di Kelurahan Wapunto, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 11.00 Wita. Sejumlah warga sudah ramai menunggu di depan rumah duka sejak pagi hari.

Keluarga langsung menurunkan jenazah korban untuk disemayamkan di rumah duka. Tangis keluarga pun perlahan pecah tatkala peti jenazah digotong masuk ke dalam rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, almarhum sudah tiba di sana di rumah duka. Tadi almarhum disambut orang tuanya keluarga besar kerukunan Kabupaten Muna, alumni kesatuan Pelajar Mahasiswa Muna Indonesia dan masyarakat sekitar," ujar kerabat korban, Asni kepada detikcom, Rabu (24/9/2025).

Asni mengatakan proses pemulangan jenazah dari Gorontalo ke Muna memakan waktu selama kurang lebih 3 hari. Jenazah korban diantar menggunakan ambulans dengan didampingi keluarga.

ADVERTISEMENT

"Dari Gorontalo sampai Kabupaten Muna naik ambulans dan di dalam mobil ambulans itu masih keluarga, namanya Melki, bersama sopir ambulans," tambahnya.

Sementara itu, pembina Kerukunan Kabupaten Muna Gorontalo, La Aba meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Keluarga menilai insiden Jeksen meninggal diduga merupakan tindakan kriminal.

"Iya, kami keluarga Kerukunan Kabupaten Muna di Provinsi Gorontalo mengawal ini kejadian ini sampai usut tuntas dan kami meminta ini di proses dengan seadil-adilnya. Karena korban mahasiswa asal Kabupaten Muna dan dia anak kami, saudara kami," ujar La Aba kepada detikcom, Rabu (24/9).

"Ketika ada tindakan pidana dalam proses itu maka tentu kami keluarga berharap untuk memproses ini secara hukum. Tetapi di lain pihak keluarga berharap ini proses hukum berjalan setuntas-tuntasnya dan seadil-adilnya," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhamad Jeksen meninggal dunia usai mengikuti pengaderan Mapala. Korban diduga tewas dianiaya lantaran wajah dan lehernya bengkak setelah pulang dari pengaderan.

Peristiwa itu terjadi setelah korban mengikuti pengaderan Mapala Butoiyo Nusa FIS UNG di Desa Tapadaa, Kecamatan Suwawa Tengah, Bone Bolango yang berlangsung pada 18-21 September.

"Iya, dia kan anak Mapala, informasinya dia itu ikut kegiatan Mapala. Dia sudah meninggal dunia kemarin pagi. Ini korban asli orang Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna," ujar kerabat korban, La Awal kepada detikcom, Selasa (23/9).




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads