Dalih Pria Bercadar Nyamar Jadi Wanita Sempat Tolak Dinikahi Lelaki Pinrang

Pinrang -

Pria bercadar inisial S (25) yang menyamar menjadi wanita bernama Widya mengaku sempat menolak ajakan nikah lelaki inisial R (27) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). S berdalih tidak memiliki berkas yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan.

S mengatakan dirinya awalnya berkenalan dengan korban dari aplikasi TikTok. Seiring berjalannya waktu, korban tertarik dengannya dan mengajak untuk menikah.

"Kenalan di TikTok. Dia yang mengajak nikah," kata S dalam sebuah video yang dikutip Jumat (15/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama berkomunikasi, S berpura-pura sebagai wanita dengan memakai cadar untuk mengelabui korban. Dia juga sengaja memakai nama Widya agar korban tidak curiga.

"Saya mengaku nama Widya dan berasal dari Baubau," ucap dia.

Hingga belakangan, korban R mengajak S untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Hanya saja, S mengaku sempat menolak dengan dalih tidak memiliki berkas untuk menikah.

"Kan memang kubilang nda ada berkas ku kalau mau menikah, dia bilang nda papa ji nanti penghulu di kampung yang urus toh," kata dia.

S pun mengiyakan ajakan tersebut dengan tujuan memanfaatkan korban. S menyebut dirinya sempat dikirimkan sejumlah uang oleh pelaku karena mengaku sebagai anak yatim piatu.

"Hanya (mau) memanfaatkan (modus mau menikah dengan korban). Uang dikirim ke saya Rp 28 juta lebih," ungkapnya.

Pria Bercadar Ditetapkan Tersangka

Atas aksinya itu, S ditetapkan menjadi tersangka. Pelaku dianggap terbukti melakukan penipuan terhadap korban.

"Untuk kasus tersebut sudah ditingkat ke penyidikan dan pelaku ditetapkan menjadi tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Ananda Gunawan kepada detikSulsel, Kamis (14/8).

Ananda menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku terbukti melakukan penipuan terhadap korban. Dia meminta sejumlah uang dengan dalih memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Korban melaporkan kasus ini. Korban merasa ditipu pelaku yang meminta uang dengan dalih untuk kebutuhan sehari-hari. Total kerugian korban Rp 27 juta," bebernya.