"Oknum anggota DPRD Mamuju berinisial AL (Arnol) memukul saya ketika tengah menyuarakan aspirasi massa secara tertib," kata Ikhwan kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Ikhwan melayangkan laporan ke Polresta Mamuju pada Senin (14/7) sore. Laporan itu teregister dengan nomor: STTLP/B/228/VI/2025/SPKT/RESTA MAMUJU/SULBAR.
Menurut Ikhwan, rekannya bernama Bima juga mengalami cedera diduga karena dorongan dan serangan fisik dari aparat keamanan. Ia menyebut temannya menderita patah jari dan tengah menjalani proses pemulihan.
"Bima mengalami patah jari karena dorongan dan serangan fisik dari oknum Satpol PP serta beberapa anggota DPRD lainnya," terangnya.
Terpisah, anggota DPRD Mamuju Arnol membantah melakukan pemukulan. Ia mengaku hanya menepuk pundak dan memegang pipi salah seorang demonstran sebagai bentuk kasih sayang kakak kepada adiknya.
"Saya tidak pernah memprovokasi, apalagi memukul adik-adik mahasiswa. Saya hanya menepuk pundaknya dan menyapuh pipinya sebagai bentuk kasih sayang," ucap Arnol.
Diberitakan sebelumnya, pemuda yang tergabung dalam Gerakan Intelektual Aktivis Muda Sulawesi Barat atau Vendetta melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Mamuju, Senin (14/7) pagi.
Massa aksi dalam orasinya mempertanyakan status mantan Kadis Dikpora dan DPMD, Jalaluddin Duka (JD) yang diduga masih bekerja sebagai ASN padahal merupakan mantan narapidana korupsi. Namun Unjuk rasa yang bertepatan dengan rapat paripurna Hari Jadi Mamuju ke-485 tahun itu berakhir ricuh.
(asm/sar)